TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia hingga saat ini.
Hampir semua sektor mendapatkan dampak akan hal ini. Termasuk UMKM.
Untuk itu Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang menggelar Outlook Series ke-8 Jurnalis 2021 dengan tema ‘Seberapa Pedulikan Perbankan Pada UMKM?’, Jumat (15/1/2021).
Series kali ini mengundang narasumber dari pihak perbankan dan UMKM, yakni Kepala OJK Regional 7 Sumatera Bagian Selatan Untung Nugroho, Direktur Pemasaran Bank SumselBabel Antonius Prabowo Argo, Wakil Pimpinan Wilayah BRI Palembang Fajar S Pramono, serta Owner Pempek Belido Pregi Santosa Dasuan.
Owner Pempek Belido Pregi Santosa Dasuan mengatakan, sebagian besar pelaku UMKM di Indonesia khususnya di Sumsel sangat terdampak negatif oleh pandemi Covid-19. Hampir satu tahun berjalan masa pagebluk ini, seluruh pelaku UMKM masih berjibaku untuk keluar dari efek negatig tekanan pandemi.
Program relaksasi kredit perbankan yang dapat diakses oleh pelaku UMKM sdikit banyak membantu untuk keluar dari tekanan tersebut meskipun masih terus mencari cara-cara lain.
“Program relaksasi kredit dari pemerintah itu sangat membantu kita sebagai pelaku UMKM. Namun program tersebut belum cukup untuk mengembalikan kondisi usaha. Kita harap ada dorongan-dorongan lan dari pemerintah, terutama dalam segi memperluas pasar,” ujar Pregi dalam sesi Outlook.
Dirinya mengungkapkan, kondisi pandemi sangat merubah perilaku dan kebiasaan pelaku usaha dan pelanggan. Hal tersebut pun secara langsung berpengaruh terhadap omset para pelaku usaha.
Salah satu cara lain untuk mengembalikan kondisi usaha UMKM di Sumsel, ujar Pregi, salah satunya adalah dengan mendorong pemerintah, BUMN, serta instansi terkait lain untuk menyerap produk lokal ketimbang luar daerah bahkan impor.
Secara kualitas produk UMKM lokal di Sumsel tidak kalah dengan produk luar lainnya. Hanya saja pelaku usaha lokal memiliki keterbatasan dalam segi pemasaran, pengemasan, dan hal teknis lainnyya.
“Produk UMKM kita itu tidak kalah kualitasnya dengan produk yang sudah terkenal duluan yang kebanyakan dari luar daerah lain atau produk asing. Bahkan harga kita lebih terjangkau. Kami harap ada program untuk penyerapan produk dari instansi pemerintah seperti itu,” kata dia.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 7 Sumatera Bagian Selatan, Untung Nugroho pihak OKJ terus berupaya memberikan dukungan bagi UMKM melalui program pasar modal.
“Dalam 5 tahun terakhir, aset perbankan di Sumbasel meningkat. Aset perbankan terbesar se-Sumbagsel ada di Sumsel dengan peningkatakan sebesar 0,6 secara YOY," jelasnya.
Menurutnya, di Sumsel sendiri penyaluran kredit UMKM bank umum sampai noveber 2020 sebesar Rp 26,5 triliun terkontraksi sebesar Rp-0,6 triliun selama setahun terakhir.
Lima besar kabupaten/kota di Sumsel dengan penyaluran UMKM Bank umum tertinggi yakni Kota Palembang sebesar Rp17,3 triliun atau 63,38 persen, Kabupaten OKU sebesar Rp1,8 triliun atau 6,81 persen, OKI sebesar Rp1,6 triliun atau 6,19 persen. Lalu Kota Lubuklinggau sebesar Rp1,3 triliun atau 4,47 persen dan Kota PRabumulih sebesar Rp1,2 triliun atau 4,40 persen," ucapnya.
Senada, Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel, Anotonius Prabowo Argo mengaku, berbagai upaya pemberdayaan terus dilakukan Bank Sumsel Babel.
Dijelaskannya, berbagai peran telah dilalakukan dalam perbedayaan UMKM seperti menyediakan akses permodalan, pemberian bantuan, pendampingan dan pembinaan, membangun ekosistem UMKM dan Jaringan pasar dan UMKM tangguh dan mandiri.
"Kita juga menyediakan kredir usaha rakyat (KUR), UMKM halal, ekosistem koba bagi petani madu, sentra UMKM, klinik UMKM, bantuan pebuatan tenan, sosialiasi hingga edukasi pemasaran produk," ucapnya.
Wakil Pimpinan Wilayah BRI Palembang, Fajar S Pramono mengatakan, BRI hingga saat ini masih terus berkomintemn mengembangakn UMKM sebanyak-banyaknya.
"Porsi BRI kredit saja secara nasional mencapai angka 80,65 persen untuk UMKM. BRI Palembang sendiri telah menyalurkan UMKM kredit 2020 menyalurkan kredit 30,6 triliun," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya mengakui jika pertumbuhan di 2020 menjadi tantangan tersendiri pihaknya dalam penyaluran kredit akibat adanya pembatasan sosial.
"Kita masih tumbuh dalam penyalurannya UMKM kendati di tengah pandemi Covid-19. Komitmen kita tetap ada, hal ini terbukti adanya kenaikan porsi yang mencapai 447 UMKM di Palembang," ucapnya.
Dia menambahkan, pihaknya malah menargetkan angkat 85 persen porsi untuk UMKM yang akan dicapai dan diwujudkan dalam dua tahun kedepan.
Tentang Outlook Series
Outlook Series Jurnalis 2021 diselenggarakan AJI Palembang pada 20 Desember 2020 hingga 29 Januari 2021. Sebanyak 12 tema dibahas sebagai persiapan para pekerja media, baik jurnalis profesional, pers mahasiswa, bahkan jurnalis warga.
Tema-tema tersebut yakni Tantangan Bisnis Media, Sumber Daya Alam dan Energi, Profesionalisme Jurnalis, Ekologi dan Lingkungan, Politik Nasional dan Lokal, Hak Asasi Manusia, Hukum dan Perlindungan Jurnalis, Ekonomi-Bisnis, Sosial-Budaya, Tantangan Pendidikan, serta Tantangan Teknologi Media.
Diskusi ini melibatkan jurnalis dan jurnalis mahasiswa serta masyarakat umum. Harapannya tema-tema dalam diskusi atau seri ini bisa dijadikan landasan para jurnalis untuk membuat berita atau karya jurnalistik yang apik.
Acara ini didukung oleh Lingkah Hijau (LH), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumsel, Hutan Kita Institute (HaKI), BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank SumselBabel, dan Aksara Brew Coffe and Space.
Pada akhir kegiatan, AJI Palembang pun membuka kesempatan fellowship bagi para penanggap yang mengikuti rangkaian kegiatan. Calon penerima fellowship harus mengangkat tema-tema yang dibahas pada rangkaian outlook tersebut. (*)