"Saya awal berjuakan disana bayar kepada mereka Rp 1,8 juta dan perhari Rp 28 ribu tapi tetap saja diganggu, tidak hanya saya namun pedagang lain juga tidak luput dari gangguan mereka," kata Evita.
Diketahui Evita sudah puluhan tahun berjualan di bawah Jembatan Ampera.
"Saya sering ganti pegawai, setelah mereka ganggu pegawai saya berhenti dan ganti lagi begitu seterusnya," bebernya.
Ia berharap agar para pelaku tertangkap.
"Tidak ada yang berani melaporkan meraka karena takut. Karena melihat pegawai saya luka dan gerobak hancur saya memutuskan melaporkan mereka ke polisi," tutupnya.
Atas kejadian perusakan tersebut, korban mengalami kerugian Rp 10 juta.