TRIBUNSUMSEL.COM, SEMARANG-Chacha Sherly mengalami kecelakaan beruntun yang melibatkan tujuh kendaraan di jalan tol Semarang-Solo KM 428, Senin (4/1/2021).
Tak sadarkan diri sejak kecelakaan kemarin, Chacha Sherly dikabarkan meninggal dunia, Selasa (5/1/2021) siang.
Chacha Sherly dengan nama lengkap Yuselly Agus Stevi alias Cacha Selly meninggal dunia di RSUD Ungaran.
Kabar meninggalnya Chacha Sherly langsung tersebar cepat di media sosial.
Teman dan sahabat ramai-ramai mengucapkan duka atas meninggalnya Chacha Sherly.
Kasat Lantas Polres Semarang AKP Muhammad Adiel Aristo membenarkan kabar meninggalnya Cacha.
"Iya, infonya meninggal siang ini setelah menjalani perawatan di RSUD Ungaran," ujarnya.
Aristo mengatakan, sebetulnya Cacha akan dirujuk ke rumah sakit lain, namun karena pertimbangan kondisinya yang tidak sadarkan diri, maka perawatan tetap dilakukan di RSUD Ungaran.
"Dari kecelakaan tersebut, korban luka hanya dua orang, yakni sopir dari Cacha luka ringan dan Cacha yang mengalami cedera di bagian kepala tersebut," paparnya.
Dia mengungkapkan, tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jateng telah melakukan olah TKP atas terjadinya kecelakaan beruntun tersebut.
"Tapi untuk kesimpulan-kesimpulan atas kejadian tersebut belum ya, karena ini kan melibatkan tujuh kendaraan karena membutuhkan analisa lebih dalam," kata Aristo.
Dari kronologi awal, lanjutnya, kecelakaan pada Senin (4/1/2021) pukul 14.30 WIB tersebut melibatkan mobil CRV H 19 FE dengan Honda CRV B 1641 FLS, kemudian di belakangnya ada Pajero AD 7490 DD dan Fortuner AD 8190 Q.
"Selanjutnya mobil yang ditumpangi Yuselli dengan pengendara Kotibul Umam BRV S 1180 HW ini coba menghindari kecelakaan di depannya hingga mental ke jalur A dari sebelumnya di jalur B karena tepat berada di U-turn," jelas Aristo.
Saat berada di jalur A, tertabrak bus B 7378 TGD hingga masuk lagi ke jalur B. Karena tertabrak bus tersebut, kondisinya menjadi parah.
Sementara mobil boks D 9312 AG yang mencoba menghindari kecelakaan beruntun tersebut, terguling ke arah kiri.
"Untuk mobil-mobil lain tidak ada yang luka, hanya kerugian material," kata Aristo.