Baca tanpa iklan
TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM-Seorang wanita, warga dusun II Desa Sumber Rahayu Kecamatan Rambang, Kabupaten Muaraenim, Sumsel, menjerit histeris.
Ia saat itu melihat anaknya yang masih berusia 10 tahun tergeletak bersimbah darah.
Anaknya bernama Andrean Pratama Bin Agus Sartomi, tertembak peluru senapan angin milik tetangganya berinisial Ba (18 tahun).
Sebelum peristiwa itu, ibu korban sudah mengingatkan Ba untuk berhati-hati bermain senapan angin.
Peristiwa merenggut nyawa tersebut bermula saat Ba sedang bermain tembak-tembakan di halaman depan rumah korban.
Saat itu Ba menyusun batu bata untuk dijadikan target bidikannya.
Saat sedang membidik, ibu Andrean mengingatkan Ba untuk berhati-hati menggunakan senjata itu.
Sebab ditakutkan mengenai anaknya.
"Awas kalau kena anak aku," kata ibu korban sesaat sebelum kejadian.
Diduga karena sedang konsentrasi dengan sasaran bidikannya, Ba tidak mendengarkan peringatan dari ibu korban.
Tiba-tiba saja terdengar suara tembakan.
Baca juga: Bocah di Muara Enim Tewas Tertembak Senapan Angin Tetangga, Bermula Main Tembak-tembakan
Saat itu juga Andrean sudah tergeletak di tanah dengan bersimbah darah.
Peluru itu mengenai kepala Andrean.
Sontak saja saat ibu korban mengetahui hal itu, langsung menjerit.
Ba mengaku kepada ibu korban bahwa ia tak sengaja menembak korban.