Berita Palembang

Duplikat Jembatan Ampera Ini Seperti Aslinya, Bagian Tengah Bisa Naik Turun, Karya Siswa SMKN Sumsel

Penulis: Sri Hidayatun
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JEMBATAN AMPERA - Dua orang sedang melihat jembatan Ampera dari Dermaga Point. Jembatan Ampera merupakan ikon kota Palembang

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Empat siswa SMK Negeri Sumsel yakni Ayu Nurhaliza, Fitria Nurul Khotimah, Nunun Permata Nilam dan Sefty Putri Nadira berhasil membuat jembatan hidrolik sebagai salah satu hasil karya di penilaian akhir sekolah untuk kelas 13 jurusan Mekatronika.

Keempat siswi ini membuat duplikat Jembatan Ampera yang bisa naik dan turun sesuai dengan fungsi sebenarnya Jembatan Ampera pada masa berdirinya pertama kali.

Duplikat Jembatan Ampera ini seperti aslinya, bagian tengah bisa naik turun, karya siswa SMKN Sumsel

Fitria, Tetua Tim Kelompok mengatakan ide awal dari pembuatan duplikat Jembatan Ampera ini didasari keingingan menerapkan ilmu bunyi Hukum Pascal yang berbunyi "Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar".

Atas dasar tersebut, keempatnya memilih membuat duplikat Jembatan Ampera.

"Sejarahnya dulu Jembatan Ampera ini bisa dinaikturun ketika ada kapal besar melintasi di bawahnya. Karena itu kita buat ini sesuai dengan bunyi pascal ini karena ada tekanan jadi kita coba," ujarnya, Selasa (15/12/2020).

Ia mengatakan mengerjakan karya ini membutuhkan waktu selama dua bulan dengan beberapa kali percobaan.

"Yang susah itu merangkai stik untuk membuat jembatannya. Tapi Alhamdulilah akhirnya bisa dan terbentuk duplikat Jembatan Ampera ini," jelas dia.

Untuk tekanan air yang dimasukan dalam suntikan ini juga beberapa kali bocor dan akhirnya bisa juga.

Baca juga: Ayah Hamili Anak Kandung Hingga 2 Kali, WCC Palembang: Banyak Kasus Serupa tak Terungkap

Baca juga: Pemberdayaan Petani, PT Medco Geliatkan Ekonomi Masyarakat Desa Trijaya

Baca juga: Pekerjaan Fisik dan Pembayaran Proyek di Sumsel Jomplang, Ini Tanggapan Komisi IV DPRD Sumsel

"Untuk modal kita keluar biaya Rp 300 ribu dan Alhamdulilah hasilnya cukup memuaskan dan dinilai oleh tim penilai juga cukup baik," timpal Ayu.

Ia menjelaskan cara kerja alat ini yakni pada saat suntik A diberikan gaya gaya secara bersamaan maka tekanan akan menuju pada suntik B dan C.

Lalu, saat katup suntikan A ditekan menyebabkan air menekan katup suntikan B dan C sehingga katup suntikan B dan C naik.

"Hal ini disebabkan karena tekanan pada air akan diteruskan ke semua arah jika berada dalam ruang tertutup sesuai dengan bunyi pascal yaitu " Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar," pungkas dia.

Empat siswa SMKN Sumsel memperlihatkan miniatur duplikat Jembatan Ampera, Selasa (15/12/2020). Miniatur ini dibuat seperti aslinya, bagian tengah bisa naik turun. (TRIBUN SUMSEL/SRI HIDAYATUN)

Cara Kerja Alat :
1. Pada saat suntik A diberikan gaya gaya secara bersamaan maka tekanan akan menuju pada suntik B dan C.
2. Saat katup suntikan A ditekan menyebabkan air menekan katup suntikan B dan C sehingga katup suntikan B dan C naik
3. Hal ini disebabkan karena tekanan pada air akan diteruskan ke semua arah jika berada dalam ruang tertutup sesuai dengan bunyi pascal yaitu " Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar"

Cara Penggunaan Alat :
1.Isi suntik dan selang tersebut dengan air sampai penuh
2. Pastikan bahwa tidak ada yang bocor saat diisi dengan air
3. Pastikan juga bahwa katup suntik A berada pada posisi atas dan katup suntik B dan C berada pada posisi bawah
4. Dorong katup suntikan A dan jembatan akan naik
5. Ketika selesai, tarik katup suntikan A maka jembatan akan turun

Ikuti Kami di Google

Berita Terkini