Edhy Prabowo Ditangkap KPK

KPK Sita Sepeda Edhy Prabowo, Benarkah Ini Sepedanya dan Inilah Kisaran Harganya

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

the all-new S-Works Roubaix

TRIBUNSUMSEL.COM -- Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) mengamankan sejumlah barang bukti dalam penangkapan terkait kasus dugaan suap perizinan budidaya lobster tahun 2020 di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/11/2020) dini hari.

Seperti diketahui, KPK melakukan operasi tangkap tangan ( OTT) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, pada Rabu (25/11/2020) dini hari.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menjelaskan, barang bukti yang diamankan terdiri dari kartu ATM BNI milik staf istri Edhy, Ainul Faqih, hingga sejumlah barang bermerek.

"Dari hasil tangkap tangan tersebut ditemukan ATM BNI atas nama AF (Ainul Faqih), tas LV (Louis Vuitton), tas Hermes, baju Old Navy, jam Rolex, jam Jacob n Co, tas Koper Tumi dan tas koper LV," kata Nawawi.

Selain itu, KPK juga memamerkan sebuah sepeda namun belum dijelaskan jenis dan harganya.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Dalam pemberitaan di Harian Kompas, disebutkan sepeda yang menjadi barang bukti tersebut adalah roadbike merek Specialized tipe S-Work.

Baca juga: VIRAL Pengendara Motor Terabas Jalan yang Baru Dicor, Padahal Sudah Ada Rambu : Gak Lihat Pak

Baca juga: Ciumi Kaki Suami, Penyesalan Istri setelah Selingkuhan Dibunuh Suami, Pernah Ketahuan Tapi Tak Jera

Baca juga: Akhirnya Fadli Zon Buka Suara : Edhy Prabowo Mundur dari Partai dan Menteri KKP, Langkah Bijak

Specialized adalah merek sepeda asal Amerika Serikat yang berdiri sejak tahun 1974, dan kini menjadi salah satu market leader dalam industri sepeda dunia.

Dalam penelusuran Kompas.com di situs Specialized.com, sepeda yang menjadi barang bukti dalam kasus ini kemungkinan adalah varian S-Work Roubaix.

Kesimpulan ini muncul dengan mengamati kombinasi pada headtube yang berwarna jingga, dipadukan dengan wheelset hitam berbalut ban corak tanwall.

Sepertinya, varian ini merupakan salah satu produksi anyar Specialized yang dibuat berdasarkan inspirasi kemenangan tujuh kali di ajang Paris-Roubaix.

Paris – Roubaix adalah ajang balap sepeda pria profesional sepanjang satu hari di Perancis utara. Balapan dimulai dari utara Paris dan berakhir di Roubaix, yang berada di perbatasan Belgia.

Disebutkan, sepeda dengan nama resmi " the all-new S-Works Roubaix" ini menggunakan Future Shock 2.0 terbaru yang memberikan kenyamanan dan redaman maksimal bagi penggunanya.

Baca juga: INILAH Sosok Suharjito Diduga Beri Suap ke Edhy Prabowo, Menteri KKP Ditetapkan Sebagai Tersangka

Baca juga: Ikut Rombongan ke AS, Ali Ngabalin Menangis Ceritakan Detik-detik Penangkapan Edhy Prabowo di Soetta

Lalu dengan seatpost Pavé baru varian Roubaix ini diklaim sebagai produk paling seimbang hingga saat ini. Aerodinamikanya pun disebut setara dengan Tarmac, salah satu varian terkenal Specialized lainnya.

Lebih jauh, meskipun mengedepankan performa, produsen yang berbasis di California ini menyebut, "the new Roubaix" ini tetap menawarkan kenyamanan.

"Mesin" sepeda ini menggunakan grupset Shimano Dura-Ace Di2 dengan 2x11 percepatan.

Performa itu lalu dipadukan dengan Roval CLX 50 carbon fiber wheels -yang mereka sebut sebagai set ban level kompetisi dunia.

Kemudian, seperti yang sudah disebut di atas, Pavé seatpost, dan ban 28mm Turbo Cotton menyempurnakan spesifikasi dari sepeda ini.

Lantas berapa harga yang harus dibayar untuk sepeda ini?

Laman .Specialized.com membanderol satu unit the all-new S-Works Roubaix seharga 11.000 dollar AS atau sekitar Rp 156 juta.

Jika sepeda ini masuk ke Indonesia melalui jalur resmi, tentu harga tersebut akan jauh lebih mahal.

Sebab, ada kewajiban pajak yang harus dipenuhi, belum termasuk biaya pengiriman.

Lalu, bagaimana dengan sepeda yang kini disita KPK ini? Kita tunggu kabar selanjutnya...

Sosok Suharjito si Pemberi Suap Edhy Prabowo

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka pada Rabu (25/11/2020).

Edhy ditetapkan sebagai tersangka bersama enam orang lainnya, yakni staf khusus Menteri KKP, Safri; pengurus PT Aero Citra Karo (ACK), Siswadi; staf istri Menteri KKP, Ainul Faqih; Direktur PT Duta Putra Perkasa, Suharjito; staf khusus menteri sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas, Andreau Pribadi Misata; dan Amiril Mukminin.

Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menerangkan Edhy Prabowo, Safri, Siswadi, Ainul, Andreau, dan Amiril ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.

Sementara Suharjito sebagai tersangka pemberi suap.

Berikut ini profil Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP), Suharjito, yang kini menjadi tersangka suap terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.

Sebagai Direktur PT Dua Putra Perasa, Suharjito telah bergelut dalam dunia bisnis olahan pangan sejak 12 tahun lalu.

Dikutip dari laman resmi PT Dua Putra Perkasa, duaputraperkasa.com, Suharjito merupakan lulusan Ekonomi Akuntasi dari sebuah universitas di Semarang.

Edhy Prabowo (instagram @edhy.prabowo)

Suharjito sukses membawa PT Dua Putra Perkasa dari perusahaan pengecer daging lokal menjadi perusahaan yang melayani pelanggan besar seperti modern market, distributor, agen serta industri makanan olahan dan pasar tradisional di seluruh wilayah Indonesia.

Bisnis PT Dua Putra Perkasa diawali pada 1998 dengan melakukan usaha perdagangan daging sapi.

"Saat krisis moneter 1998 saya sempat memotong sapi dari Boyolali untuk dijual kemudian di Jakarta," kata Suharjito.

Dari usaha daging sapi, Suharjito kemudian membawa PT Dua Putra Perkasa merambah usaha pengolahan ikan.

Ia memiliki sejumlah lini produk usaha seperti bakso, kornet, dan olahan ikan lainnya.

“Produk olahan ikan yang paling diminati sejauh ini oleh konsumen adalah bakso ikan,” ujarnya.

Bisnis PT Dua Putra Perkasa terus berkembang termasuk melakukan ekspor produk ke luar negeri, di antaranya ke Taiwan dan Vietnam.

Miliki 10 Kapal

PT Dua Putra Perkasa juga memiliki 10 buah kapan penangkapan ikan.

Kapal itu masing-masing berbobot 100 GT.

Kapal-kapal tersebut diperuntukkan untuk menangkap ikan guna mencukupi permintaan akan bahan baku olahan ikan dan ikan segar para pedagang yang ada di beberapa pasar yang telah menjadi langganannya.

Suharjito tidak ingin melakukan perdagangan ikan hanya saat-saat tertentu saja, namun perluasan pasar menjadi salah satu tujuannya.

“Tentu agar ada kepastian pasokan, karena dari nelayan tidak bisa diukur,” ujarnya.

Pria yang memiliki hobi bekerja ini menilai perizinan yang ada di Indonesia sebagai hambatan utama dalam mengembangkan usaha.

Dari 5 kapal yang telah jadi baru 2 saja yang mengantongi izin, padahal permohonan telah diajukan jauh-jauh hari sebelumnya.

Pengurusan izin budidaya tambak miliknya pun mengalami proses yang panjang dalam memperoleh 9 izin yang harus dipenuhi.

“Perlu waktu satu tahun untuk mendapatkan izin tambak di Bengkulu,” keluhnya.

Ia berharap agar kementrian terkait dapat memperbaiki sektor perizinan agar industri dalam negeri dapat berkembang.

Pernah Dapat Penghargaan dari KKP

Dalam laman resminya, PT DPP berkantor di Kawasan Industri Cipendawa Bekasi.

Tahun 1998, DPP mengawali usaha sebagai pengecer dan sub agen produk-produk daging lokal dan import.

Usaha ini ters berkembang, dimana pada 2002, DPP berkembang melayani pelanggan besar seperti modern market, distributor, agen serta industri makanan olahan dan pasar tradisional di seluruh wilayah Indonesia.

PT DPP semakin berkembang pesat, pada 2007 dibangun gudang frozen kedua berkapasitas 400 ton dan dilanjutkan tahun 2009 dengan pembangunan gudang ketiga berkapasitas 400 ton.

Edhy Prabowo Saat Berkegiatan di Amerika Serikat (Instagram Edhy Prabowo)

Tahun 2012, PT DPP ikut andil dalam pengembangan industri perikanan melalui kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebagai penyerap dan pendistribusi ikan lokal yang berasal dari seluruh Indonesia.

Akhirnya PT DPP mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai supplier terbesar produk ikan pada 2014.

Pada 2015, Stakeholders DPP mulai melakukan diversikasi usaha di bidang usaha Penangkapan Ikan dan Budi Daya Tambak.

Adapun rencana pembuatan kapal ikan tahap pertama 10 unit dan untuk budi daya udang direncanakan seluas 60 hektare yang berlokasi di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.

Baca juga: Pulang dari Hawai, Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Uang Suap Dipakai Belanja, Berikut Kronologinya

Yang saat ini telah berdiri tambak udang di luasan lahan lebih kurang 48 hektare, di Desa Muara Jaya Kecamatan Maje Kaur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inikah Sepeda yang Disita KPK dari Edhy Prabowo, Berapa Harganya?"

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Profil Suharjito, Tersangka Pemberi Suap ke Edhy Prabowo, Perusahaannya Pernah Dapat Penghargaan

Berita Terkini