Fahri Hamzah Singgung Soal Petugas Keamanan Dicopot: Negara nggak Boleh Kaget dan Salah Tingkah dong

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahri Hamzah

Dikutip dari Wartakotalive.com, Nana kelahiran Cirebon, Jawa Barat pada 26 Maret 1969. Ia perwira tinggi lulusan AKPOL pada tahun 1988.

Nana pernah menduduki jabatan diantaranya Kapolresta Solo tahun 2010 yang saat itu Wali Kotanya Joko Widodo.

Kombes Nana Sudjana kemudian digantikan Kombes Listyo Prabowo yang saat  ini berpangkat Komjen sebagai Kabareskrim.

Kapolda NTB M Irjen Pol Nana Sudjana saat kunjungannya di Ponpes Daruttanwir Desa Puyung, Lombok Tengah, Rabu (26/6/2019). (KOMPAS.com/IDHAM KHALID)

Dari Solo, Nana ditarik menjadi Dirintelkam Polda Jateng (2011), lalu Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri (2012), dan Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013).

Tiga jabatan terakhirnya sebelum menjabat Kapolda NTB adalah Dirintelkam Polda Jawa Timur pada tahun 2014,

Wakapolda Jambi pada tahun 2015, dan Wakapolda Jawa Barat pada tahun 2016.

Nana menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Mei 2019.

Profil Irjen Pol Rudy Sufahriadi

Dikutip dari TribunJabar.id, sosok Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi memiliki jejak gemilang sebagai anggota Polri. Sepak terjangnya di dunia militer memang tak bisa diremehkan.

Dilihat dari profilnya, Jenderal bintang dua asal Cimahi alias Rudy Gajah ini, sempat bersentuhan dalam kasus terorisme.

Sebelum menjadi Kapolda Jabar, ia pernah bergabung dalam satuan elite pemberantas teroris, yaitu Densus 88.

Diketahui, Rudy Sufahriadi sempat bertugas di Densus 88 Antiteror.

Setelah itu, Jenderal sangar ini bahkan sempat bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT.

Kala itu, pada 2010 hingga 2016, ia menduduki jabatan sebagai direktur pembinaan BNPT.

Seperti yang yang banyak diberitakan, Rudy Sufahriadi bahkan menulis sebuah buku berjudul Perkembangan Teroris di Indonesia dan Penanggulangannya.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Mapolda Jabar, Senin (19/8/2019). (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik)

Di buku itu, pria kelahiran Cimahi, 23 Agustus 1965 ini menuliskan beragam pengalamannya dalam penanggulanan terorisme.

Halaman
1234

Berita Terkini