Dari Solo, Nana ditarik menjadi Dirintelkam Polda Jateng (2011), lalu Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri (2012), dan Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013).
Tiga jabatan terakhirnya sebelum menjabat Kapolda NTB adalah Dirintelkam Polda Jawa Timur pada tahun 2014,
Wakapolda Jambi pada tahun 2015, dan Wakapolda Jawa Barat pada tahun 2016.
Nana menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Mei 2019.
Profil Irjen Pol Rudy Sufahriadi
Dikutip dari TribunJabar.id, sosok Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi memiliki jejak gemilang sebagai anggota Polri. Sepak terjangnya di dunia militer memang tak bisa diremehkan.
Dilihat dari profilnya, Jenderal bintang dua asal Cimahi alias Rudy Gajah ini, sempat bersentuhan dalam kasus terorisme.
Sebelum menjadi Kapolda Jabar, ia pernah bergabung dalam satuan elite pemberantas teroris, yaitu Densus 88.
Setelah itu, Jenderal sangar ini bahkan sempat bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT.
Kala itu, pada 2010 hingga 2016, ia menduduki jabatan sebagai direktur pembinaan BNPT.
Seperti yang yang banyak diberitakan, Rudy Sufahriadi bahkan menulis sebuah buku berjudul Perkembangan Teroris di Indonesia dan Penanggulangannya.
Di buku itu, pria kelahiran Cimahi, 23 Agustus 1965 ini menuliskan beragam pengalamannya dalam penanggulanan terorisme.
Jejaknya dalam menindak kasus terorisme makin dikenal publik saat menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.
Terhitung, Rudy Sufahriadi menduduki jabatan itu selama dua tahun, yakni dari 2016 hingga 2018.
Kala itu, ia juga terlibat dalam perburuan kelompok Santoso, yaitu Operasi Tinombala.