TRIBUNSUMSEL.COM - Kabar terbaru terkait kepulangan Muhammad Rizieq Shihab atau yang lebih dikenal Habib Rizieq.
Kabar kepulangan Rizieq Shihab ke tanah air kembali mencuat ke publik bermula saat Ketua umum Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Shabri Lubis, mengatakan imam besar FPI itu akan segera pulang ke Indonesia untuk memimpin revolusi.
Pernyataan tersebut Shabri sampaikan pada 13 Oktober 2020 dalam gelaran aksi demo tolak Undang-undang Cipta Kerja yang disahkan oleh DPR beberapa waktu lalu.
"Insya Allah sahih (kabarnya) 100 persen. Memang itu adalah kabar dari dari kota suci Mekkah, bahwa betul beliau Alhamdulillah, kita harus bergembira dan bersyukur, sampai hari ini cekalnya sudah dicabut," katanya dikutip dari channel YouTube tvOne, Jumat (16/10/2020).
Slamet melanjutkan, saat ini Habib Rizieq sedang mempersiapkan kepulangannya ke tanah air, terutama menyelesaikan syarat administrasi yang dibutuhkan.
"Denda overstay diselesaikan dengan baik, beliau tinggal menunggu proses administrasi dan bayan safar serta beli tiket, Insya Allah kalau sudah rapi secepatnya beliau akan segera sampai Tanah Air," imbuhnya.
Slamet mengaku, selain dari pernyataan Ketua umum FPI, kabar kepulangan Habib Rizieq juga berasal dari dirinya langsung.
Bahkan, Habib Rizieq berpesan supaya infomasi tersebut juga disampaikan ke umat Islam di Indonesia.
"Umat Islam yang kangen dan rindu ingin berjumpa dengan beliau untuk bersiap-siap menyambut kepulangan beliau," lanjutnya.
Slamet dalam kesempatan tersebut juga menegaskan, Habib Rizieq sudah tidak memiliki persoalan hukum.
Hal tersebut, kata Slamet, merupakan upaya yang dilakukan sendiri oleh Habib Rizieq.
Slamet juga menilai ada upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk menghalangi kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia.
"Ada upaya menzalimi Habib Rizieq, yang akhirnya beliau menjelaskan duduk persoalannya ke pemerintah Arab Saudi."
"Terbukti Arab Saudi mencekalnya, kemudian dicabut dan denda overstay sudah diselesaikan," tegas dia.
Penjelasan Pemerintah