'Saya Gagal Memuaskan Kalian', Isak Tangis Kim Jong Un saat Membahas Guncangan Ekonomi di Korut

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto yang merupakan tangkapan layar dari kanal televisi Korea Utara KRT pada 10 Oktober 2020, nampak Kim Jong Un memberikan pidato dalam parade militer untuk merayakan 75 tahun Partai Buruh di Pyongyang.

Dia berkata, Korea Utara sudah menghadapi "cobaan yang tak terhitung", "tantangan berat", termasuk mencoba mengatasi virus corona.

Dalam video yang disiarkan kantor berita pemerintah, Kim Jong Un nampak melepas kacamatanya dan kemudian menyeka air maaf yang menetes.

"Rakyat kita sudah menggantungkan kepercayaan, setinggi langit, sedalam lautan, tapi saya gagal. Saya gagal mengangkat memuaskan kalian," kata dia.

"Untuk itu, saya minta maaf," lanjut pemimpin yang merupakan generasi ketiga Keluarga Kim itu, seperti dilansir Daily Mirror Senin (12/10/2020).

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, berpidato pada Konferensi Nasional Veteran Perang yang keenam di Rumah Kebudayaan 25 April di Pyongyang, Korea Utara, Senin (27/7/2020). Kim mengatakan tidak akan ada perang lagi di negara itu karena senjata nuklirnya menjadi kemanan negara itu. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Dia menuturkan, dia mendapatkan tanggung jawab yang sangat berat untuk memimpin pendhulunya dari dua pendahulunya, Kim Il Sung dan Kim Jong Il.

Tapi, dalam pandangannya kejujuran dan usaha keras yang dilakukannya ternyata belum cukup untuk mengatasi kesulitan rakyat Korea Utara.

Dia kemudian bertepuk tangan, yang diikuti oleh para hadirin di Lapangan Kim Il Sung. Sebagian ada yang menangis sesenggukan.

Kim kemudian memberikan ucapan dan dukungan kepada penanganan virus corona di seluruh dunia, seraya mengeklaim negaranya bebas dari wabah.

Pemimpin tertinggi sejak 2011 tersebut juga mengungkapkan ingin bergandengan tangan dengan negara tetangga, Korea Selatan, jika pandemi berakhir.

Hong Min, Direktur Korut di Korean Institute for National Unification kepada Korea Times menuturkan, tangisan Kim ini mempunyai makna yang dalam.

"Penting untuk melihat melihat mengapa dia menyeka matanya. Satu hal yang pasti, dia mulai merasakan tekanan hebat dalam kepemimpinannya," kata Hong.

Adapun parade militer yang diduga dilakukan pada Sabtu dini hari waktu setempat itu juga menjadi sorotan dengan kehadiran senjata baru Pyongyang.

Korea Utara memamerkan rudal balistik antar benua (ICBM), yang diklaim senjata bergerak terbesar setelah rudal Rusia, Satan.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Menangis, Diduga Takut Dilengserkan Rakyatnya Sendiri" dan "Saat Kim Jong Un Menangis, Warga Korea Utara Ikut Menitikkan Air Mata"

Berita Terkini