Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto menambahkan, dalam proses pembangunan pemancar WiFi gratis tidak sepeser pun menggunakan APBD namun dana bos.
60 titik tahap pertama yang dipasang, akan terus berlanjut dengan total keseluruhan titik pemancar WiFi sebanyak 400 titik dipasang di sekolah dan juga diarea pemukiman padat penduduk.
Dimana perkiraan biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 6-7 miliar.
"Jadi tidak gunakan APBD, makanya dalam juknisnya boleh digunakan untuk WiFi. Satu sekolah saja butuh Rp 15-20 juta untuk penyediaan WiFi tapi dengan ini sangat murah dan bisa digunakan bagi guru PNS, honorer dan siswa. Dalam sebulan biaya untuk bayar WiFi hanya Rp 3 juta dan diambil dari Dana Bos," katanya
Fasilitas internet bukan hanya bermanfaat bagi guru dan siswa, bagi Diknas sendiripun bisa melakukan semu proses administrasi melalui online sehingga Walikota Palembang juga dapat mengakses berapa banyak guru/siswa di Palembang. Begitupula untuk proses ujian.
"Pembelajaran dalam buku-buka akan kita transisi ke online sehingga apa yang ingin dicapai dalam revolusi 4.0 secara otomatis tercapai. Adanya pandemi bukan bearti membuat kita senang tapi semua tatanan berubah dan kita harus beradaptasi. Tidak menutup kemungkinan kedepan ada inovasi dalam proses belajar yang tidak mengharuskan setiap hari tatap muka," jelasnya. (SP/ Rahmaliyah)