TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Setelah sempat diberi pertolongan selama satu jam di Instalasi Gawat Darurat RSUD Bari, Ibrahim mengembuskan napas terakhir.
Pria 65 tahun ini meregang nyawa setelah sebelumnya ditabrak kereta api di tempat ia bekerja dekat Stasiun Kertapati pada Selasa (22/9/2020) pagi pukul 09.00.
Kronologinya, Ibrahim yang merupakan pekerja pembuatan kolam penampungan limbah batubara, hendak berangkat kerja.
"Tadi pagi bapak mertua saya mau kerja," kata Mumu, menantu korban saat ditemui di IGD RSUD Bari.
Untuk menuju lokasi proyek, Ibrahim menyeberang rel kereta dekat depo stasiun.
Saat menyeberang itulah, Ibrahim ditabrak kereta hingga tubuhnya terpental beberapa meter.
• Napi Narkoba Asal China Kabur dari Lapas Tangerang, 6 Bulan Gali Lubang di Kamar Sel ke Saluran Air
"Soal kejadiannya bagaimana, saya juga dikasih tahu petugas kereta api yang datang ke mess kami. Petugas bilang, ada orang tua ditabrak kereta," kata Mumu, menantu korban.
Mumu pun lalu menuju TKP dan menyaksikan mertuanya itu terkapar di tanah dengan kondisi tangan kiri putus dan kaki kanan nyaris putus.
Mumu beserta pekerja lainnya lalu membawa korban ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Bari.
"Sempat napasnya (korban) masih ada. Tapi kondisinya sudah sekarat," ujar Mumu.
Setelah satu jam diberi pertolongan di IGD, Ibrahim mengembuskan nafas terakhir.
"Ayah mertua saya meninggal dan kami sudah kasih tahu keluarga di Lampung," kata Mumu.
Rencananya, jenazah korban akan dibawa ke rumah duka di Kampung Sebalang, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.