Corona di Sumsel

Tes Air Liur Dapat Deteksi Virus Corona, Ahli Epidemiologi Sumsel Beberkan Hal Ini

Penulis: Linda Trisnawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Virus Corona

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Penelitian temukan tes air liur bisa deteksi virus corona.

Ahli epidemiologi, Prof Yuwono mengatakan bahwa memang benar melalui air liur juga bisa dideteksi.

"Virus Covid-19 ini lengket nya di reseptor ACE2, reseptor ACE2 ini adanya di mukosa atau epitel. Jadi intinya bukan masalah air liurnya tapi air liur itu dimulut dan mulut ada mukosanya karena ada reseptor," kata Prof Yuwono, Rabu (2/9/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, jadi sangat mungkin virus itu ada dan larut di air liur.

Bahkan menurutnya ia pernah membaca dan memang sudah ada rencana ingin melakukan pemeriksaan air liur tersebut tapi belum dilakukan.

"Saya belum mencoba karena memang prioritasnya belum kesana. Kalau dari kadarnya tentu akan lebih banyak swab melalui ronga hidung dan tenggorokan.

Sedang kalau pakai liur lebih sedikit, tapi tetap bisa terdeteksi kalau positif," ungkapnya.

Menurutnya, kalau tidak salah di Israel punya alat pendeteksi air liur yang lebih canggih dan kuat serta lebih sensitif, sehingga hasilnya lebih cepat terdeteksi.

Karena cukup ngiler saja bisa terdeteksi.

"Kalau alat detektor khusus yang untuk air liur kita belum punya, tapi pakai yang PCR juga bisa. Namun perlu perlakuan khusus, karena air liur mengandung berbagai zat yang lainnya juga," katanya.

Menurutnya, kalau misalnya dengan liur ini lebih simpel maka lebih bagus. Bagaimanapun juga lihat orang swab tidak nyaman, dimasukan ke hidung panjang lagi dan bisa saja tersedak.

Sedangkan kalau ini cukup pakai air liur.

"Kalau teknologi ini bisa dibikian simpel dan murah meriah lebih bagus. Semua orang bisa deteksi tinggal pakai air liur, dengan lebih cepat dan mudah. Dengan catatan asal harga terjangkau," ungkapnya.

Sedangkan kalau untuk akurasinya ada dua sensitif dan spesifikasi, kemungkinan sensistif bisa tinggi tapi spesifikasi lebih rendah dari PCR. Karena kalau PCR memang betul-betul yang dideteksi virus atau bagian dari virus itu.

Sedangkan kalau air liur ini bisa dideteksi berupa protein dan lain-lain. Sehingga masih ada beberapa zat lain yang bisa menimbulkan positif palsu.

Berita Terkini