"Sudah ketemu, tapi anaknya enggak mau ikut pulang," kata R saat dihubungi TribunJakarta.com lewat sambungan telepon.
Tempo hari saat ditemui di rumahnya di Cengkareng, R menceritakan F tak kunjung kembali saat membawa Honda Vario B 4017 BUL dan uang Rp 20.000 untuk membeli makan pada Rabu (29/7/2020) malam.
"Malam itu kita nyari ke semua tempat di Cengkareng termasuk ke hotel-hotel juga tapi sampai jam 3 pagi juga enggak ketemu."
R mengatakan, F dan Wawan bisa saling mengenal lantaran mereka kala itu bertetangga.
Anak terakhir wawan, L (12), merupakan teman bermain F.
"Kita bukan keluarga, tetangga, tapi saat itu sudah anggap pelaku kayak saudara karena anak saya sepantaran dengan dia. Jadi sering main ke rumah," kata R.
Penilaian baik keluarga R terhadap Wawan ternyata salah. Wawan malah melampiaskan nafsu bejatnya kepada F yang notabene terpaut usia 27 tahun.
Keluarga rencananya melaporkan Wawan atas dugaan pencabulan ke Polsek Cengkareng pada 16 Maret 2020 lalu, tapi batal karena takut F akan menjanda.
Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Antonius, menuturkan laporan atas Wawan kembali masuk pada 30 Juli 2020, setelah F hilang.
“Barulah akhir Juli 2020 dia laporan ke kami. Kami kaget aja, saya pikir selesai,” kata Antinya.
Dari pemeriksaan sejumlah saksi, F diduga menyerahkan dirinya untuk dibawa kabur bersama Wawan.
F sempat cerita ke rekannya, ingin pergi bersama Wawan. Lantaran F masih di bawah umur, kasus ini memenuhi unsur penculikan.
Honda Vario yang digunakan F saat kabur dari rumahnya ditemukan di Pondok Ranggon, Jakarta Timur saat hendak di jual.
“Anggota saya yang menyamar menjadi pembelinya. Tapi setelah cod di sana, ternyata bukan pelaku, tapi orang yang disuruh,” kata Antonius. (tribunjakarta nia/elga)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ekspresi Ketakutan Bocah yang Dibawa Kabur Duda Tua Lihat Ibunda: Dia Gak Berani Natap Saya, https://jakarta.tribunnews.com/2020/08/24/ekspresi-ketakutan-bocah-yang-dibawa-kabur-duda-tua-lihat-ibunda-dia-gak-berani-natap-saya?page=all.
Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Rr Dewi Kartika H