"Saat itu Pak Epin sudah siap dengan golok kecilnya. Warga lainnya memegang kaki (kambing)," kata Mamun.
Namun tanpa diduga, tubuh Epin tiba-tiba lunglai.
Tubuh Epin kemudian ambruk menimpa tubuh kambing yang akan disembelih.
Warga pun terkejut dan panik.
Ibu-ibu ada yang menangis menjerit-jerit.
Warga langsung segera mengangkat tubuh Epin.
"Saat itu kami lihat Pak Epin sudah tidak ada. Ia meninggal secara mendadak. Tapi dibawa ke rumah sakit untuk lebih memastikannya," ujar Mamun.
Dokter di ruang IGD RSU dr Soekardjo memastikan bahwa Epin sudah meninggal dunia.
Jenazah Epin dibawa pulang kembali.
"Kami tidak menyangka terhadap takdir yang menimpa Pak Epin. Mudah-mudahan arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT," kata Mamun.