Berita PALI

Terdeteksi 73 Titik Api di PALI, Ancaman Serius Warga Ditengah Pandemi Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Terhitung sejak Bulan Maret - Juni Tahun 2020 sebanyak 73 hotspot atau titik api kebakaran hutan dan kahan (Karhutla) terpantau yang muncul di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PALI, Junaidi Anuar berkata bahwa, titik api yang muncul dominan berada di Kecamatan Abab.

Meski begitu, titik api yang muncul ada juga dari Kecamatan Talang Ubi, Kecamatan Tanah Abang serta Kecamatan Penukal.

"Sejak empat bulan terakhir, ada sebanyak 73 titik api yang terpantau. Meski ada juga hotspot palsu dari api berasal dari pipa pertamina," ungkap Junaidi Minggu (12/7/2020).

Menurut Junaidi, bencana adalah urusan bersama. Dari itu, pihaknya bersama TNI-Polri dan Manggala Agni saling berkoordinasi guna penanggulangan pencegahan titik api.

"Pada Bulan Juni seharusnya sudah masuk musim kemarau. Namun kita bersyukur alam berkata lain, karena sekarang masih turun hujan. Kita prediksi puncak musim kemarau Bulan Agustus," jelasnya.

Junaidi mengimbau kepada masyarakat, jangan menyalakan api sembarangan terutama di daerah hutan dan semak belukar, karena sebentar lagi menghadapi musim kemarau.

"Jangan buang puntung rokok sembarangan. Kami harap masyarakat membuka lahan juga jangan dibakar," katanya.

"Setiap kecamatan kita didirikan posko. Dimana, setiap posko akan dijaga minimal 15 personil gabungan. Jadi, jika titik api muncul posko yang terdekat bisa langsung ke lokasi," ujarnya.

Sementara, Katim Patroli Pencegahan wilayah PALI, Daops Manggala Agni Sumatera IXVI meliputi Sumatera Selatan dan Bengkulu, Andi Setiawan menambahkan bahwa saat ini pihaknya tetap berjaga di Posko Terpadu Betung dan Karang Tanding di Kecamatan Penukal.

"Kita tetap patroli pencegahan secara rutin meski saat ini jeda Iduk Adha. Di posko ada 15 orang personil gabungan." katanya.

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan himbauan kepada masyarakat serta perusahaan agar tidak membuka lahan dengan cara membakar lahan.

"Himbauan kita secara emosional dengan masyarakat. Jadi jangan sampai bencana terjadi," katanya.(cr2)

Berita Terkini