Baca tanpa iklan
Pasalnya, ada bisnis lain yang menggunakan nama Bensu, yakni Bengkel Susu.
Hal tersebut membuat pihak Ruben Onsu pun negosiasi dengan pihak Bengkel Susu untuk tak menggunakan singkatan Bensu lagi karena sudah ada UU Merek.
"Tidak boleh diberikan merek kepada pemilik merek, yang namanya itu nama orang terkenal atau singkatan orang terkenal," ujar Minola Sebayang lagi.
Setelah itu, pihak pengacara Jordi Onsu dan Ruben Onsu pun menunjukkan sertifikat soal pematenan nama Bensu.
Tak hanya satu sertifikat, ada 35 sertifikat lain yang menegaskan bahwa merek Bnesu ini adalah milik Ruben Onsu.
"Ada 35 sertifikat merek yang dikeluarkan DJKI atas nama Ruben Onsu, merek-merek yang mengandung nama Bensu," ujar Minola Sebayang.
Akan tetapi, setelah mendapatakan serttifikat tersbeut, pihak I am Geprek Bnesu pun punya sertifikat lain yang menunjukkan nama Bensu.
"Setelah kami mendapatkan sertifikat nama ini, ada pihak lain yang juga mendapatkan merek ini. Itulah pihak dari Iam Geprek Benny Sujono," ungkap pengacara Ruben Onsu.
Hal tersebut membuat pihak Ruben onsu dan Jordi Onsu pun merasa aneh.
"Lho aneh ada 2 sertifikat untuk 2 orang berbeda, untuk satu bisnis yang sama yang mengandung nama Bensu," ungkap Minola Sebayang.
Meski diakui, kedua sertifikat tersebut sah di mata hukum.
Maka dari itu, pihak Ruben Onsu dan Jordi Onsu pun mengajukan gugatan ke pengadilan.
Kemudian, Minola Sebayang membongkar bahwa penetapan nama Bensu pada I am Geprek Bensu ini justru terjadi pada tahun 2018.
Bahkan, pada awalnya, pihak I am Geprek Bensu ini awalnya bukan mencantukamkan nama Bensu, tapi Benito.
Nmaun setelah itu, nama Benito pun berubah jadi Benny Sujono dan disingkat menjadi Bensu.
"Tahun 2018 Kok Benito berubah jadi Benny Sujono,? bukan Bensu," bongkar Minola Sebayang
"Sementara I am Geprek Bensu itu lahir di tahun 2017. Logikanya PT dulu lahir, baru berubah nama. Inni yang mau kita klarifikasi," tegas Minola Sebayang
"Sekali lagi, kita di tahun 2018, langsung Bensu," tandasnya.