Dia dipanggil untuk masuk pelatnas Cipayung, Jakarta pada akhir 1973.
Lim pernah mencatat rekor selama 33 bulan tak pernah terkalahkan.
Namanya semakin dikenal pada 1976 setelah ia berani menantang Rudy Hartono.
Karier fenomenalnya pun berawal dari dua kali menjadi runner-up All England pada 1976 dan 1977 berlanjut pada 1978 dan 1979.
Liem Swie King memiliki ciri khas dalam pukulannya. Sesuatu yang saat ini dikenal dengan nama 'smash' ia lakukan dengan cara memukul keras shuttlecock yang diarahkan ke pertahanan lawan.
Julukan King of Smash selanjutnya melekat dalam dirinya hingga kini.