Karena itu, jika mendapatkan SMS penipuan dengan format seperti di atas, sebaiknya Anda biarkan saja.
Dikutip TribunJabar.id dari TribunJambi, modus SMS penipuan ini juga pernah dialami AS, seorang karyawan swasta di Jambi.
Dia mengaku baru pertama kali mendapatkan SMS penipuan berformat auto TP.
Dia pun berharap agar pemerintah dan operator seluler bisa mengantisipasi SMS penipuan seperti yang diterimanya.
"Orang-orang tua dan yang enggak tahu HP kan yang biasanya tertipu," ujarnya.
Awas, Beredar Penipuan Berkedok Sensus Penduduk Online, Ada Isian Nama Orangtua, Ini Ciri Lainnya
Masa pengisian sensus penduduk online 2020 secara mandiri ternyata dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggungjawab untuk melakukan penipuan.
Dikatakan Direktur Sistem Informasi Statistik Badan Pusat Statistik ( BPS ), Muchamad Romzi, penipuan tersebut memanfaatkan tautan atau link Google Form.
Sementara itu, situs resmi untuk sensus penduduk online adalah sensus.bps.go.id.
"Jangan akses (situs mengatasnamakan sensus penduduk online) selain situs resmi," ujar Romzi memberikan imbaun untuk masyarakat, dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com, Kamis (20/2/2020).
Dalam pengisian formulir penipuan berkedok sensus penduduk online itu, biasanya ada pertanyaan mengenai orangtua.
Formulir tersebut memuat pertanyaan nama ayah atau ibu kandung.
Padahal, sebagian besar pertanyaan menyangkut nama ibu kandung digunakan untuk keperluan perbankan atau data kredensial.
Romzi mengatakan, jangan sekali-sekali memberikan nama ayah atau ibu kandung kepada pihak yang tidak dikenal.
Hingga saat ini, BPS memang belum mendapatkan adanya korban penipuan tersebut.
Kendati demikian, Romzi meminta masyarakat waspada.