Aksi Lucu Bupati di Sulawesi Utara saat Sosialisasi Corona jadi Viral, Bawa Peti Mati Keliling Desa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Boltim, Sulawesi Utara, saat sosialisasi cegah Covid-19.

TRIBUNSUMSEL.COM -  Lantaran merekam aksi ceramah yang menggelitik terkait edukasi wabah virus corona di masyarakat, sebuah video menjadi viral di media sosial.

Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara melakukan sosialisasi pencegahan virus corona dengan cara yang unik dalam video viral tersebut. 

Dengan naik di atas mobil bak terbuka, bupati yang bernama Sehan Salim Landjar mengelilingi desa di setiap kecamatan. 

Tak hanya bercuap mengingatkan warganya untuk tetap tinggal di rumah, Sehan Salim juga membawa peti mati sebagai simbol bahwa virus corona ini tak bisa diremehkan.
Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar. (TRIBUN MANADO/SITI NURJANAH)

Diketahui video itu diunggah oleh akun Twitter @husainabdullah1 pada Jumat (17/4/2020).

Menariknya, Sehan Salim memberikan edukasi soal Covid-19 dengan kalimat-kalimat yang menggelitik.

Sehan Salim meminta warganya untuk memilih tiga kemungkinan selama wabah ini berlangsung.

"Rakyat Boltim, tinggal di rumah atau tinggal di rumah sakit atau masuk ke peti mati atau tinggal kenangan. Cuma tiga pilihan. Kalau sabar tinggal di rumah satu bulan ini torang (kita) aman dari corona. Tapi, kalau tidak sabar kase tunjung jago (kamu sok jagoan) berarti mo tinggal di rumah sakit, begitu dokter tak mampu tangani, peti mati dan tinggal kenangan" kata Sehan Salim.

Ia pun juga menyentil jika jenazah positif corona tak boleh ditemui keluarga karena pemakaman jenazah memang harus mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah.

"Pertanyaannya, adakah yang mati karena corona keluarga dapat kubur? No! Masuk rumah sakit, keluarga tak boleh ke lihat, mati pun keluarga tak ada boleh yang tahu di mana ada kubur itu," lanjutnya.

Ia juga mengerti jika dalam ajaran Islam maupun Kristen mempunyai adat pemulasaran yang bisa dilakukan keluarga.

Tetapi kali ini, keluarga tidak bisa melihat jenazah anggota keluarga sesuai dengan protokol yang dianjurkan pemerintah.

Sehan Salim juga menceritakan jika virus corona ini sudah merenggut nyawa rekan sejawatnya sendiri, yakni Bupati Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Aptripel Tumimomor.

"Inilah Jubir Corona terbaik," tulis @husainabdullah1 dalam keterangan unggahannya.

Video ini pun menuai banyak pujian dari warganet yang mengaku terhibur dengan sosialisasi dari Sehan Salim.

Hingga saat ini, video berdurasi 2 menit 30 detik itu sudah disukai sebanyak 13,6 ribu pengguna Twitter dan mendapatkan 287,1 ribu penayangan.

Kompas.com,

Sebab dalam situasi yang meresahkan ini, kadang warga tidak bisa memahami sepenuhnya tentang isi sosialisasi Covid-19 dengan gaya yang formal.

Hal itu dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Jumat (17/4/2020) malam oleh Kompas.com.

"Makanya, saya berupaya untuk turun ke desa-desa. Dalam satu kecamatan, saya melakukan sosialisasi di tiga sampai empat desa. Tujuannya biar rakyat tahu apa itu Covid-19 dan bagaimana cara pencegahannya," kata Sehan Salim.

Menurutnya, sosialisasi bahaya virus corona ini tidak boleh membuat rakyat semakin tegang dan memicu kepanikan berlebih.

Ia juga mengungkapkan caranya membawa peti mati itu sebagai simbol bahayanya virus SARS-CoV-2 ini yang mematikan.

"Sengaja saya bawa peti mati, sebagai isyarat bahwa Covid-19 jenis virus lemah tapi kejam. Karena waktunya hanya 14 hari dia lemah, tapi cukup agresif," jelas Sehan Salim.

Bupati sekaligus Ketua DPW PAN Sulawesi Utara ini mengatakan bahwa dengan sosialisasi yang mudah dipahami masyarakat ini bisa meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan mereka untuk tetap tinggal di rumah.

Dari sosialisasi ini, Sehan Salim juga mendapatkan respons yang baik dari warganya.

"Sosialisasi dengan gaya saya ini mendapat respek. Masyarakat Boltim merespons dengan baik. Orang luar saja respons, tentunya masyarakat saya juga respons," lanjutnya.

Dia mengatakan, sosialisasi ini terbukti memberikan dampak positif dalam pencegahan penularan Covid-19.

"Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada kasus di Boltim," ungkap Sehan Salim.

Lebih lanjut, ia menuturkan jika ada warga yang berstatus ODP tetapi warga Boltim tersebut sedang kuliah di luar daerah seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Makassar, dan Manado.

Sehingga begitu mereka pulang, maka mereka berstatus ODP.

"Kita karantina, jadi semua kepala desa memantau rakyatnya setiap pulang dari daerah lain dan di lapor ke gugus tugas, khususnya kepada Dinas Kesehatan untuk kita pantau," jelas Sehan Salim.

(TribunPalu.com, Kompas.com/Skivo Marcelino Mandey)


Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Bawa Peti Mati Keliling Desa, Aksi Lucu Bupati di Sulawesi Utara saat Sosialisasi Corona jadi Viral, https://palu.tribunnews.com/2020/04/18/bawa-peti-mati-keliling-desa-aksi-lucu-bupati-di-sulawesi-utara-saat-sosialisasi-corona-jadi-viral?page=all.
Penulis: Isti Tri Prasetyo
Editor: Lita Andari Susanti

Berita Terkini