Hand Sanitizer Susah Didapat, Warga Jepang Diizinkan Pakai Minuman Keras untuk Bersihkan Tangan?

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sloki minuman keras

TRIBUNSUMSEL.COM, JEPANG - Kementerian Kesehatan Jepang mengizinkan warga menggunakan minuman keras.

Ini dilakukan sebagai siasat menghadapi keterbatasan hand sanitizer, 

Seperti diketahui, hand sanitizer dan minuman keras seperti vodka sama-sama memiliki kandungan alkohol.

Dikutip Tribunnews.com dari nhk.or.jp, keputusan pemerintah Jepang itu sebagai tanggapan dari keluhan berbagai lembaga medis dan rumah sakit.

Mereka sudah berjuang mencari pembersih berbahan dasar alkohol namun nyatanya memang sudah langka.

Kementerian akhirnya membolehkan minuman beralkohol untuk dipakai membersihkan jika memang sudah tak ada hand sanitizer.

 

Beberapa mahasiswa meracik hand sanitizer (cairan pembersih tangan) di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Manado (Unima), Tondano, Sulawesi Utara, Sabtu (21/3/2020). Mahasiswa Jurusan Kimia Unima berhasil menciptakan cairan pembersih tangan berkadar alkohol 80% yang berbahan dasar minuman tradisional Sulut, Cap Tikus. Hasil penelitian tersebut menjadi alternatif di tengah kurangnya pasokan alkohol dan cairan pembersih tangan. Tribun Manado/Andreas Ruauw (Tribun Manado/Andreas Ruauw)

Minuman dengan kandungan alkohol antara 70-83 persen bisa digunakan untuk membunuh bakteri dan virus.

Kebanyakan jenis vodka masuk dalam kategori presentase tersebut.

Pihak kementerian lalu mengingatkan bahwa minuman dengan alkohol lebih tinggi harus diencerkan saat digunakan.

Menghadapi kelangkaan hand sanitizer, perusahaan minuman keras juga sudah beralih memproduksi produk pembersih.

Pejabat kementerian sangat mengapresiasi langkah para perusahaan minuman keras.

Meski demikian, kementerian tetap mengingatkan pentingnya untuk sering mencuci tangan.

Diketahui, Jepang menduduki peringkat ke-24 dengan kasus corona terbanyak, menurut worldometers.info pada Rabu (15/4/2020) sore.

Tercatat total kasus di Jepang mencapai 8.100.

Angka kematian di Jepang 146 serta kesembuhan 853.

 

Berikut update pasien kasus virus corona dikutip Tribunnews dari worldometers.info pukul 15.05 WIB:

1. Amerika Serikat

Total kasus: 614.246

Kematian: 26.064

Sembuh: 38.820

2. Spanyol

Total kasus: 174.060

Kematian: 18.255

Sembuh: 67.504

3. Italia

Total kasus: 162.488

Kematian: 21.067

Sembuh: 37.130

4. Perancis

Total kasus: 143.303

Kematian: 15.729

Sembuh: 28.805

5. Jerman

Total kasus: 132.210

Kematian: 3.495

Sembuh: 72.600

6. Inggris

Total kasus: 93.873

Kematian: 12.107

Sembuh: N/A

7. China

Total kasus: 82.295

Kematian: 3.342

Sembuh: 77.816

8. Iran

Total kasus: 74.877

Kematian : 4.683

Sembuh: 48.129

9. Turki

Total kasus: 65.111

Kematian: 1.403

Sembuh: 4.799

10. Belgia

Total kasus: 31.119

Kematian: 4.157

Sembuh: 6.868

11. Belanda

Total kasus: 27.419

Kematian: 2.945

Sembuh: 250

12. Kanada

Total kasus: 27.063

Kematian: 903

Sembuh: 8.235

13. Swiss

Total kasus: 25.936

Kematian: 1.174

Sembuh: 14.700

14. Brazil

Total kasus: 25.684

Kematian: 1.552

Sembuh: 14.026

15. Rusia

Total kasus: 24.490

Kematian: 198

Sembuh: 1.986

16. Portugal

Total kasus: 17.448

Kematian: 567

Sembuh: 347

17. Austria

Total kasus: 14.265

Kematian: 384

Sembuh: 7.633

18. Israel

Total kasus: 12.200

Kematian: 126

Sembuh: 2.309

19. India

Total kasus: 11.555

Kematian: 396

Sembuh: 1.362

20. Irlandia

Total kasus: 11.479

Kematian: 406

Sembuh: 77

Data selengkapnya akses di sini.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila/ Miftah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hand Sanitizer Langka, Jepang Izinkan Warga Pakai Vodka

Berita Terkini