Libur Idul Fitri 2020 M/1441 H Kemungkinan Akan Dimundurkan Pada Akhir Tahun, Ini Penjelasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Mudik

Terus kemudian humidity (kelembaban udara) yang tinggi itu membuat virus COVID-19 sebenarnya relatif lebih lemah daripada di tempat lain,” jelas Luhut. 

Namun, perlu diingat meredam coronavirus harus didukung dengan bisa mematuhi kebijakan pemerintah yang telah digaungkan. 

"Tapi kalau social distancing itu tidak juga ketat,

Terlalu banyak juga masih berkumpul ramai-ramai,

Ya nggak berlaku tadi mengenai keuntungan kita dari panas dan humidity yang tinggi tadi,” lanjutnya. 

Luhut Pandjaitan (YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

Sehingga, menurut Luhut dengan meminimalisir adanya kasus infeksi di Tanah Air membuat pemerintah mengambil kebijakan karantina suatu wilayah bukan istilah lockdown. 

Karena penetapan lockdown sendiri harus dipertimbangkan secara matang agar tak gagal dalam memutuskan. 

"Nah ini yang harus dicari keseimbangannya, tapi kira-kira nanti terminologinya dicari juga,

Kita tidak kenal lockdown, kita kenalnya dikarantina, undang-undang nih ya, jadi jangan kita pakai lagi istilah lockdown itu,

Lockdown itu nggak semua tempat berhasil, hanya China yang relatif berhasil, di Korea, Italia juga tidak, sama Jerman,

Setiap negara itu mencari modelnya masing-masing yang cocok dengan dia,

Jadi kita jangan terus buru-buru menjudge atau memberikan komentar yang tidak pas," tegas Luhut.

Instagram/@luhut.pandjaitan 

Pertanyaan lanjutan yang dijawab oleh Luhut yaitu 'Bagaimana kebijakan pemerintah terkait pencegahan mudik dengan kendaraan pribadi maupun moda transportasi yang masih memberangkatkan pemudik?'.

Luhut menjelaskan bahwa memang perlunya kesadaran dari seseorang di tengah wabah Covid-19 ini. 

Karena semua itu demi kebaikan dan kesehatan sesama yang ada di sekitar kita. 

Halaman
1234

Berita Terkini