Bacaan Doa Nabi Yunus as saat Kesulitan seolah Tidak Ada Jalan Keluar, dalam Perut Ikan PauS
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Nabi Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya
TRIBUNSUMSEL.COM - Nabi Yunus as adalah salah satu nabi yang kisahnya paling banyak diceritakan saat kita duduk di bangku sekolah.
Cerita mengenai seorang Nabi yang masuk ke dalam perut ikan paun namun tetap selamat dengan keadaan sehat walafiat ini memang selalu menjadi hal yang menarik.
Masalah terjebak di dalam perut ikab paus merupakan masalah besar yang pernah dihadapi oleh seorang Nabi Nabi Yunus ‘Alaihis Salam.
Tiga kesulitan yang sangat dan berada dalam tiga kegelapan sekaligus: gelapnya dalam perut ikan tentu sangat susah bernafas, gelapnya di dalam lautan tak mampu melihat apa-apa, dan di tengah gelapnya malam tak bisa berbuat apa-apa.
Lalu, apa yang dilakukan Nabi Yunus yang juga adalah manusia seperti kita juga?
Ya, beliau langsung menyerahkan penyelesai problematikanya kepada Allah Robbul ‘Aalamiin.
Tuhan semesta alam.
Dengan mentauhidkan-Nya, bertasbih memuji-Nya dan mengakui kezaliman diri.
Yakni dengan memperbanyak doa dzikir:
Berikut Bacaan Doa Nabi Yunus as saat Menghadapi Kesulitan seolah Tidak Ada Jalan Keluar, di dalam Perut Ikan Paus
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Artinya: “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau (Ya Allah), Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat zalim/aniaya”.
Begitu sangat pentingnya dzikir ini, Allah pun mengabadikannya di dalam Al-Quran:
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (88)
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Nabi Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan, dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al-Anbiya’ [21]: 87-88).
Rasululah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun menyebut betapa mustajabnya doa dzikir Nabi Yunus ini dalam mengatasi berbagai kesulitan hidup tiap mukmin. Sabdanya:
دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ