TRIBUNSUMSEL.COM - Menyebarnya virus Corona secara masif di Indonesia menjadi pembahasan penting di lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.
Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu menegaskan SDM Pertanian adalah kekuatan paling utama untuk Pertanian Indonesia, oleh karena itu perlu menjaga SDM Pertanian dari penyebaran virus Corona Covid-19.
Lebih lanjut sebagai pencegahan penyebaran virus corana BPPSDMP melaksanakan Koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawahnya melalui cloud meeting salah satunya UPT Pendidikan SMK PP Negeri Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Cloud meeting dilaksanakan secara online dengan memanfaatkan teknologi 4.0 di ruangan Agricultural Operation Room (AOR), Senin (16/03/2020).
Kepala SMK PP Negeri Sembawa Ir. Mattobi'i, MP beserta jajarannya turut menyaksikan acara tersebut dengan seksama melalui teleconference.
Kepala BPPSDMP menyarankan untuk menyediakan hand sanitizer di tempat-tempat titik kritis virus Corona, seperti di alat absensi atau finger print.
“Gunakan hand sanitizer baik sebelum dan sesudah melakukan absensi. Usahakan alat tersebut dibersihkan 4 kali yaitu pada saat sebelum dan sesudah absensi, kedatangan, dan pada saat sebelum dan sesudah melakukan absensi saat pulang,” tegasnya.
Prof. Dedi juga mengingatkan bahwa BPPSDMP sudah mengirimkan surat edaran via whatsapp kepada semua kepala UK/UPT untuk disebarkan ke seluruh karyawan masing-masing. “Jangan sampai ada yang terlewat. Kita semua harus peduli, kita harus berusaha sekuat tenaga mencegah, menghindari Corona. Tidak boleh ada seorang pun yang lengah”, tegasnya.
Sebelum menutup pertemuan, Prof. Dedi menambahkan bahwa berkenaan dengan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di lingkungan pemerintah tertanggal 16 Maret 2020 diharapkan penyelenggaraan kegiatan tatap muka yang menghadirkan banyak peserta, seperti pertemuan sosialisasi, seminar, workshop, pelatihan, bimtek dll, untuk dapat ditunda dan dipertimbangkan kembali. Hindari zona-zona titik penyebaran. Rajin-rajinlah mencari informasi update akan daerah sebaran.