Antisipasi Virus Corona

Jubir Pemprov Sumsel Prof Yuwono : Bersama Satgas All Out Terkait Virus Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sumsel Herman Deru (tengah) dan Juru bicara penanganan Corona Sumsel, Prof Yuwono (dua dari kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (16/3/2020).

TRIBUNSUMSEL.COM PALEMBANG - Pemprov Sumatra Selatan menunjuk Profesor Yuwono sebagai juru bicara resmi dari pemerintah Sumsel untuk penyampaian informasi terkait Covid-19.

Yuwono saat ini menjabat sebagai direktur Rumah Sakit (RS) Pusri, rumah sakit milik salah satu BUMN yang beroperasional di Sumsel.

Terdapat tiga visi Yuwono dalam tugasnya menjadi juru bicara yaitu berikan pemahaman yang benar mengenai virus Corona.

Kedua, bersama satgas dia juga akan all out berusaha, bahwa wabah virus Corona ini bukan keprihatinan pihak tertentu namun keprihatinan semua pihak.

"Ketiga, virus Corona merupakan siklus bahwa yang seperti ini adalah siklus jadi namanya pandemik wabah yang ada durasinya.

Insyaallah bersama satgas ini akan bersinergi dengan berbagai pihak yang kompeten dalam upaya penyampaian informasi terkait virus Corona," ujarnya, Senin (16/3/2020).

Dikutip dari laman resminya Facebook, Prof Yuwono berikut biodata lengkap Prof Dr dr H Yuwono, M Biomed.

Yuwono dilahirkan di Trenggalek, Jawa Timur pada 10 Oktober 1971.

Terlahir sebagai anak ke-8 dari 9 bersaudara dari keluarga H Mulyono (Alm)-seorang petani yang bersahaja.

Masa kecil hingga SMA dihabiskan di Lampung dengan bersekolah, bekerja dan berdagang karena ayah meninggal saat beliau lulus SD.

Prof Yu (Profesormu) atau Prof Yuwon (Prof. yang Memenangkanmu) begitu beliau biasa dipanggil adalah alumni sekolah dalam negeri sejak SD hingga doktoral.

Lulus menjadi dokter dari FK Unsri pada usia 25 tahun, lulus magister biomedik dari FKUI tahun 2002 dan lulus program doktor dari FK Unpad dengan predikat cum laude pada tahun 2009.

Tahun 2014 mencapai jenjang akademik tertinggi yaitu professor dengan bidang keahlian Mikrobiologi Kedokteran yaitu berkaitan dengan penyakit infeksi dan DNA.

Berbagai pendidikan tambahan (kursus, fellowship) di dalam dan luar negeri telah dijalani sejak tahun 2004 hingga sekarang. Setamat dokter mengabdi di Kepulauan Bangka sebagai dokter PTT dan Kepala Puskesmas selama 2 tahun.

Selanjutnya dia juga menjadi dosen dan memimpin Laboratorium Mikrobiologi, Kepala Departemen, Ketua Program Pendidikan Dokter dan Dekan Fakultas Kedokteran pada usianya yang ke 40 tahun.

Bersama sang istri Yuwono mendirikan Sekolah Alam Palembang (SaPa) dari jenjang TK hingga SMA yaitu sekolah inklusif untuk semua anak (normal-berkebutuhan khusus, miskin-kaya, yatim, dhuafa dsb).

Yuwono juga merupakan seorang entrepreneur.

Dia mendirikan beberapa perusahaan dengan bendera Green Natura Center (GNC).

Selian itu, dia juga aktif di berbagai organisasi profesi sebagai pengurus Ikatan Dokter Indonesia, Ketua Cabang Indonesian Society for Microbiology, Indonesian Society of Clinical Microbiology dan Indonesian Society for Infection Control.

Sejak SMP Yuwono telah aktif sebagai pengurus OSIS dan terus berkembang saat menjadi aktivis mahasiswa dan terus berkembang

hingga kini dengan mendirikan organisasi filantropi yaitu yayasan untuk menyantuni masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan dan sosial serta memimpin cabang Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).

Berita Terkini