Monang mengungkapkan, korban selama ini sering mengeluh sakit. Khususnya sakit pada bagian telinga kepada rekan kerjanya.
Dari hasil pemeriksaan, korban meninggal dunia murni akibat sakit yang dideritanya.
Ia membantah bila tewasnya WNA asal China itu akibat terinfeksi virus Corona.
"Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Suah ada dicek oleh tenaga kesehatan," ungkapnya.
Monang juga menambahkan, untuk pemakaman jenazah korban, saat ini manajemen sedang berusaha melakukan koordinasi dengan pihak keluarga.
"Kalau di mana di makamkan, pihak perusahaan masih melakukan komunikasi dengan pihak keluarganya,” ucapnya.
Warga Minta Pemerintah Koordinasi dengan WHO
Kekhawatiran akan masuknya virus Corona ke Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri begitu dirasakan warga.
Warga Kabupaten Bintan meminta kepada pemerintah untuk berkoordinasi dengan Organsiasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya virus Corona saat Tour de Bintan 2020.
Lomba sepeda bertaraf internasional tahunan itu rencana akan diselenggarakan selama 3 hari sejak 27 Maret 2020.
Rider dari sejumlah benua seperti Asia, Eropa, Australia dan Amerikadiprediksi tetap bergabung dalam ajang bergengsi itu.
"Kami berharap seperti itu. Sampai sekarang rasanya belum ada yang bisa menjamin peserta dari luar negeri itu aman. Saya sendiri juga ada rencana ingin ikut, tapi ada rasa khawatir. Makanya saya berharap WHO bisa ikut serta," ucap warga Kawal, Emmy, Minggu (1/3/2020).
Kepala Dinas Pariwisata Bintan, Wan Rudi Iskandar menuturkan, antisipasi virus Corona (Covid-19) saat pelaksanaan Tour de Bintan 2020 ditangani oleh Dinas Kesehatan Propinsi Kepri dan Bintan serta Kantor Kesahatan Pelabuhan (KKP).
Dua otoritas ini, menurut Wan Rudi Iskandar akan bertugas mencegah suspect virus Corona agar tidak masuk ke Kabupaten Bintan.