Ia kemudian datang ke stasiun kereta api di kertapati untuk menunggu dan berharap bahwa anaknya itu akan pulang ke Palembang.
Terhitung sampai lima hari pria paruh baya itu terus berada di stasiun mulai dari pagi hingga malam hari.
Namun keberadaan anaknya tak kunjung nampak. Hingga akhirnya tepat dihari ke-enam atau dihari Rabu, pihak keluarga memutuskan untuk membuat laporan orang hilang di Mapolda Sumsel.
"Saya sampai ditanya sama sopir taksi disana, bapak nunggu siapa. Soalnya dari pagi buta sampai malam hari penumpang dan petugas sudah sepi, saya terus berada disana," ujar Fahmi yang tak dapat menyembunyikan kesedihannya.
Kini pihak keluarga masih terus berharap akan ada keajaiban sehingga keberadaannya dokter Nurshabrina bisa ditemukan.
"Saya berharap anak saya sehat dan cepat kembali ke rumah,"ujarnya.
Tak Datang ke Pertemuan
Nurshabrina pergi ke Lampung juga dengan tujuan menghadiri pertemuan dengan alumni Kedokteran di sana.
Pihak keluarga lantas menghubungi berbagai orang yang dikira bisa memberi informasi keberadaan Nurshabrina.
Mulai dari menghubungi teman Nurshabrina di Jakarta, hingga ke teman-teman alumninya yang akan mengadakan kegiatan di Lampung.
"Rupanya anak saya sama sekali tidak datang ke pertemuan bersama teman-temannya di Lampung. Entah dia tidur dimana," ujarnya.
Mengetahui kabar tersebut, pihak keluarga jadi begitu panik.
Ibu Pingsan
okter cantik itu dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak pergi ke Tanjung Karang Bandar Lampung melalui jalur kereta api di stasiun kertapati Palembang, Selasa (11/2/2020).
Saat awak media tiba di kediamannya yang berada di Perum Bukit Sejahtera Blok S Kecamatan Ilir Barat I Palembang, ibu Dokter Nurshabrina sempat pingsan setelah menangis tersedu teringat akan anaknya itu.