TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Kabar ada warga negara China dirawat di RS Rabain Muaraenim menyebar cepat di media sosial.
Direktur RSHM Rabain Muaraenim, dr Hendriyatno SpM dikonfirmasi tribunsumsel.com, Rabu (29/1/2020) malam, membenarkan bahwa pihaknya saat ini sedang menangani seorang WNA asal China di ruang rawat inap.
"Itu kasus kiriman dari RS BAM Tanjung Enim, di mana menurut data pasien ini dalam dua minggu terakhir ini tidak ada riwayat pernah berpergian ke China, namun dia memang banyak kontak dengan sesama orang China," katanya.
Hendriyanto menggelar jumpa pers tentang pasien ini, Kamis (31/1/2020).
Pada awal sesi jumpa pers, Hendriyanto mengenalkan tim penanggulangan kalau terjadi wabah.
"Sudah siapkan sejak awal (tim khusus). Memang tidak diungkapkan, supaya tidak terjadi keresahan. kami sudah siap," kata Hendri.
Ia juga menjelaskan prosedur penanganan pasien.
Setiap menemukan pasien dengan gejala demam, batuk, dan sesak nafas maka patut dicurigai.
Setelah itu tahap berikutnya menanyakan riwayat, apakah dalam dua minggu terakhir pasien kontak dengan penderita virus corona atau tidak.
Setelah itu ditanya, apakah pasien pernah ke China dalam dua minggu terakhir.
"Bagaimana kita ambil kecurigaan kalau dia tidak kontak. Itu dulu kuncinya. Baru timbul gejala tadi," kata Hendri.
Pihak RS HM Rabain memastikan bahwa pasien yang berasal dari cina yang dicurigai terinfeksi Virus Corona dipastikan tidak terinveksi kasus yang mematikan tersebut.
Hal ini dikatakan oleh Direktur RS HM Rabain, Dr Hendriyatno SP. M dalam jumpa pers, Kamis, (30/1/2020).
"Sampai sejauh ini dari hasil pemeriksaan tim kita, pasien tersebut tidak ada yang menjurus ke Virus Corona,"katanya.
Dikatakannya untuk diagnosa sementara ini, pasien tersebut mengidap penyakit Infeksi Saluran Penapasan Atas (ISPA).
Diberitakan sebelumnya, Hendri menjelaskan, pasien terpaksa dirujuk ke RS HM Rabain karena ada keluhan batuk dan demam.
"Dia sudah diperiksa rontgen parunya ternyata tidak terdapat gambaran pneumonia," katanya.
Hendriyatno mengatakan bahwa pihaknya juga tidak menemukan gejala sesak napas terhadap pasien tersebut.
"Untuk suhu tubuhnya, panas badan 38 derajat celcius. Dan sudah diberi obat dan kondisinya membaik. Jadi kalau dilihat dari kondisinya sekarang, sekilas saat ini belum mendukung ke arah corona virus," katanya.