Perisai BPJS Ketenagakerjaan Sumbang Iuran Kepesertaan Rp 1,5 M dalam Sebulan

Penulis: Arief Basuki Rohekan
Editor: Prawira Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Palembang Zain Setyadi, disela-sela Kick off meeting Perisai BPJS Ketrnagakerjaan Cabang Palembang, di The Zuri Hotel, Selasa (28/1/2020).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,---Sepanjang bulan Januari 2020, agen Perisai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan cabaang Palembang, berhasil mengumpulkan iuran sebesar Rp 1,5 miliar dari para peserta yang direkrut mereka.

Adapun agen perisai dibawah naungan kantor cabang Palembang sendiri, sudah mencapai puluhan kantor dengan puluhan ribu tenaga kerja jadi peserta.

"Dilihat dari jumlah Perisai itu luar biasa. Dilihat dari jumlah yang direkrut juga luar biasa, dan memberikan sumbangsi besar kepada BPJS Ketenagakerjaan dalam hal iuran," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Palembang Zain Setyadi, disela-sela Kick off meeting Perisai BPJS Ketrnagakerjaan Cabang Palembang, di The Zuri Hotel, Selasa (28/1/2020).

Menurut Zain perkembangan Perisai saat ini luar biasa dan pihaknya mengapresiasi, karena sangat membantu BPJS Ketenagakerjaan dalam penambahan kepesertaan dan jumlah iuran.

"Kita mengapresiasikan adanya Perisai dan kontribusinya ke kantor cabang Palembang selama ini, dan diharapkan kedepan Perisai lebih giat lagi dalam menggalang kepesertaan," jelasnya.

Ditambahkan Zain, pihaknya menghadapi tantangan demografi dan geografi untuk mempercepat penambahan kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan, sebagai upaya untuk melindungi para pekerja melalui jaminan sosial.

"Terutama untuk sektor informal, bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah diwilayah kantor cabang Palembang," ucapnya.

Dilanjutkan Zain, melalui sistem keagenan Perisai ini, BPJS Ketenagakerjaan berupaya untuk memperluas cakupan kepesertaan dan pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sistem keagenan ini mengadopsi model serupa yang dijalankan di Jepang, yakni Sharoushi dan Jimmikumiai.

Zaij menyebutkan, Perisai merupakan adaptasi dari konsep Sharoushi yang disesuaikan dengan budaya dan regulasi Indonesia, serta kebutuhan dari BPJS Ketenagakerjaan, yakni untuk merekrut pekerja supaya terlindungi jaminan sosial

Jepang 99 persen pekerjanya pun sudah terlindungi jaminan sosial, sehingga tidak ada kebutuhan lagi untuk merekrut. Hal ini berbeda dengan Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan baru meraih 50 persen pekerja. Sehingga kebutuhan untuk merekrut pekerja masih besar.

"Sehingga kita lakukan dengan gradual, kita rekrut namanya yang namanya Perisai, fungsinya adalah sosialisasi, edukasi, menerima pendaftaran, kemudian meng-collect iuran dan administrasi lainnya, itu dulu yang kita rekrut," sebut dia.

Dia menyebut, pihaknya sudah mempunyai road map untuk mencapai tahapan hingga agen Perisai akhirnya bisa menjadi konsultan. Bagi mereka yang berprestasi akan diberikan reward, dengan belajar ke luar negeri.

"Orang-orang ini kita didik, kita latih secara regular basis, kita sertifikasi. Sekarang basic level kemudian menjadi medium level, paling enggak dia ngerti sosial security, dia ngerti tentang regulasi ketenagakerjaan. Kemudian kita latih lagi hingga high level, di situ dia bisa berperan sebagai konsultan jaminan sosial," tandas Zain.

Sementara, pemerintah kota Palembang memastikan, kedepannya para pengurus RT/RW, marbot, ustad/ ustadza hingga honor dilingkungan Pemkot Palembang, akan jadi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Mudah- mudahan nanti akan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Mengingat manfaatnya luar biasa didapat dalam melindungi seluruh tenaga kerja yang ada," terang Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda.

Halaman
12

Berita Terkini