Semut Merah Sengat Khairi Pria Asal Aceh Sampai Tewas, Kadar Racun Semut Merah yang Mematikan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Semut Merah Sengat Khairi Pria Asal Aceh Sampai Tewas, Kadar Racun Semut Merah yang Mematikan

TRIBUNSUMSEL.COM - Semut Merah Sengat Khairi Pria Asal Aceh Sampai Tewas, Kadar Racun Semut Merah yang Mematikan

Seorang pria dikabarkan tewas karena serangan semut merah yang bersarang di sebuah pohon.

Pria itu sempat pingsan di atas pohon kayu ketika akan membersihkan rantingnya.

Muhammad Khairi (27) warga asal Desa Guha Ulee Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara pada akhirnya tewas karena gigitan semut merah.

Bagaimana peristiwa itu bisa dialaminya?

Gerindra Umumkan Kader PKS Sebagai Calon Wakil Gubernur Jakarta Pendamping Anies Baswedan

Simak fakta selengkapnya.

Kronologi

Muhammad Khairi (27) meninggal setelah sampai di RSU Metro Medicak Center (MMC) CUnda Lhokseumawe.

Pada awalnya, warga sekaligus saksi menyebutkan, siang itu korban naik ke batang pohon bayu di kawasan Krueng Seunong.

Siang itu korban berencana menggunduli ranting pohon.

Tiba-tiba korban pingsan di cabang pohon tersebut.

Warga Talang Keramat Banyuasin Tewas Kecelakaan Maut di Tarahan Lampung, Ini Identitasnya

Seorang rekannya yang lain M Yusuf, berada di bawah pohon dan terus memanggilnya.

“M Yusuf yang berada di bawah pohon tersebut memanggilnya berulang kali, tapi tak ada jawaban. Dari situ korban mengetahui korban sudah pingsan,” ujar Kapolsek Kuta Makmur.

Tujuan Naiki Pohon

Pohon yang dinaiki korban itu adalah pohon yang dipilih untuk ditebang.

Pohon tersebut akan ditebang untuk membangun rumah M Yusuf (53) warga Desa Blang Gurah untuk membangun rumahnya.

“Informasi dari warga, korban selama ini sudah terbiasa mengunduli ranting pohon yang akan ditebang,” ujar Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan melalui Kapolsek Kuta Makmur Iptu Ibnu Sachdan kepada Serambinews.com, Senin (20/1/2020).

Karena rumah sebelumnya sudah terbakar pada Rabu (15/1/2020).

Proses Evakuasi Sulit

Lalu persoalan tersebut diberitahukan kepada warga lainnya yang diteruskan kepada Polsek.

“Kemudian warga naik ke pohon tersebut untuk memastikan dan menurunkan korban. Ternyata memang benar korban sudah pingsan. Warga menemukan banyak gigitan semut merah di tubuh pria tersebut,” ujar Iptu Ibnu Sachdan.

Untuk menurunkan korban dari pohon tersebut membutuhkan waktu yang lama.

Hal itu disebabkan warga harus mencari tali dan kemudian membutuhkan beberapa warga lainnya agar bisa menurunkan korban.

Sebab korban selain pingsan juga tersangkut di cabang pohon.

Korban akhirnya berhasil diturunkan warga dengan menggunakan tali.

Meninggal di Rumah Sakit

Lalu korban segera dibawa ke RSU MMC di Cunda Lhokseumawe untuk mendapat perawatan.

“Sayangnya, tak setelah korban mendapat perawatan, korban menghembuskan nafas terakhir,” pungkas Kapolsek Kuta Makmur, seperti dikutip dari Serambinews.com, (20/1/2020).

Korban meninggal sesaat setelah sampai di RSU Metro Medical Center (MMC) CUnda Lhokseumawe.

Bahaya Racun Gigitan Semut Merah

Lantas seperti apa sebetulnya serangan atau gigitan semut merah di pepohonan?

Dikutip TribunJatim.com dari laman www.halodoc.com via Serambinews.com, ada cara ampuh mengatasi gigitan semut merah atau semut api.

Selain menimbulkan rasa gatal yang sangat mengganggu, kulit yang digigit semut jadi memerah dan bengkak.

Gigitan semut api mengandung racun yang berisi campuran dari 46 protein.

Itulah mengapa, setelah digigit semut api, biasanya kulit akan mengalami iritasi ringan.

Namun, ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa racun tersebut bisa memengaruhi sistem saraf manusia.

Bahkan, seseorang bisa berhalusinasi setelah digigit serangga kecil berwarna merah ini.

Gejala gigitan semut api biasanya diawali dengan rasa nyeri yang sangat tajam, seperti terbakar atau habis dicubit.

Meskipun hanya berlansung sebentar, yaitu sekitar beberapa detik hingga beberapa menit, tetapi rasa gatal kemudian akan muncul lagi dengan lebih intens.

Rasa gatal tersebut bisa bertahan selama beberapa hari ke depan, tetapi biasanya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Gigitan semut api sebaiknya jangan disepelekan, karena walaupun kelihatannya sepele dan bisa sembuh dengan mudah.

Tetapi digigit semut juga bisa menimbulkan dampak yang cukup serius.

Berikut ini gejala-gejala gigitan semut yang membutuhkan pengobatan lebih lanjut dari dokter:

Sulit bernapas.

Pembengkakan yang cukup parah.

Penurunan kesadaran.

Bila gejala di atas terjadi dalam satu jam setelah digigit semut, sebaiknya segera cari pertolongan medis.

Pengobatan darurat dengan memberikan epinefrin dapat meredakan gejala tersebut.

Pada orang yang menunjukkan reaksi anafilaksis terhadap gigitan semut api, beberapa dokter mungkin akan menganjurkannya untuk membawa pulang epipen, yaitu alat untuk menyuntikkan epinefrin segera setelah digigit.

Alat tersebut sangat bermanfaat untuk menyelamatkan nyawa bila terjadi reaksi alergi lain atau ketika suatu reaksi alergi terjadi di daerah di mana tidak ada bantuan medis terdekat.

Bila gejala gigitan semut api tidak hilang setelah beberapa hari, sebaiknya kunjungi dokter.

Berita Terkini