TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mustakim (20) anak bungsu Nurdin yang selamat dalam kebakaran di Jalan Ki Marogan Gang Wijaya 8 RT 36 RW 07 Kota Palembang rencananya akan menikah pada bulan April mendatang. Dua kakak Mustakim tewas dalam kebakaran itu.
Diketahui Mustakim tidak lama lagi akan melakukan pernikahan, ia sudah mengumpulkan seserahan di dalam rumah nya dari jauh-jauh hari.
Namun akibat kebaradan besar tadi malam seseran itupun ikut hangus terbakar.
Saat dikonfirmasi, Nurdin mengatakan seseran itu sudah disiapkan dan oleh anaknya, namun sekarang terbakar semua tanpa sisa.
Kesedihan di raut wajah Nurdin semakin terlihat ketika ia menceritkan kejadian.
"Api yang sangat besar mengelilingi keluarga kami tadi malam, kami tidak bisa teriak difikiran kami hanya mencari tempat keluar dan sambil menyirami api semampu kami," katanya.
Hanya 1 motor yang bisa diselamatkan pada saat kebakaran.
Nurdin yang panik langsung menendang motor tersebut keluar rumah sehingga bisa diselamatkan, perabotan rumah hangus semua termasuk baju dan lain-lain..
Nurdin mengatakan tidak ada satupun barang yang selamat, kecuali 1 motor dan baju yang dipakai.
Ia menambahkan 2 anaknya meninggal saat kebaran tadi malam.
"Saat kami tengah sibuk memadamkan api anak kami yang 2 itu hanya tiduran karena mereka tidak sama seperti kita. Kedua anak saya autis," ujarnya.
Sebelumnya Tribun mewawancarai Mustakim di RS Bhayangkara.
Mustakim (20) masih tampak begitu terpukul atas kebakaran yang baru saja menghanguskan kediamannya, Rabu (15/1/2020).
Tak hanya itu, kebakaran di Jalan Ki Merogan lorong Wijaya 7 RT 36 RW 07 Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Palembang tersebut, juga turut menewaskan dua kakak kandungnya yang merupakan penyandang autis sejak lahir.
"Kami sudah berusaha menyelamatkan mereka (korban). Memang situasi saat itu sangat tidak memungkinkan. Ditambah lagi mereka punya keterbatasan (autis). Jadi benar-benar sulit saat itu," ujar Mustakim saat ditemui di depan Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara.
Seperti diketahui, Hari Handoko (27) dan Puji Arianti (30), kakak beradik penyandang autis, tewas akibat kebakaran yang terjadi di kediamannya.