TRIBUNSUMSEL.COM -- Iran akhirnya membalas perlakuan Amerika terkait pembunuhan Jenderal Iran Qaseem Soleimani.
Pasca Iran sempat mengucapkan niat balas dendam atas tindakan keji Amerika kepada Jenderal Qaseem.
Dilansir dari Dailymail.Uk, Iran menembakkan lebih dari selusin rudal balistik di dua pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika.
Pangkalan udara Ayn al Asad di Irak barat yang dikunjungi oleh Donald Trump pada Desember 2018 dan pangkalan Erbil di Irak Kurdistan sama-sama diserang oleh rudal pada hari Selasa sekitar pukul 5.30 sore (EST).
Pentagon mengatakan rudal itu 'jelas diluncurkan dari Iran' untuk menargetkan pasukan militer dan koalisi AS di Irak.
Tidak ada berita segera tentang cedera tetapi sumber keamanan mengatakan kepada CNN bahwa ada korban Irak di pangkalan udara Al Asad.
• Menguak 5 Senjata Perang Iran Ditakuti Amerika Serikat, Mulai dari Rudal Balistik Hingga Kapal Selam
Sekretaris Pertahanan Mark Esper dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo terlihat tiba di Gedung Putih segera setelah berita tentang serangan pecah dan Presiden Trump diberitahu tentang serangan itu.
Pengawal Revolusi Iran, yang mengendalikan program rudal negara itu
membenarkan bahwa mereka menembakkan roket sebagai pembalasan atas pembunuhan pekan lalu terhadap Jenderal Iran Qassem Soleimani, menurut TV pemerintah.
Mereka melaporkan nama operasi itu 'Martyr Soleimani' dan terjadi hanya beberapa jam setelah pemakaman jenderal yang dibunuh.
Sementara itu Pentagon mengatakan masih berkerja untuk menilai kerusakan yang terjadi.
'Dalam beberapa hari terakhir dan sebagai respons terhadap ancaman dan tindakan Iran
Departemen Pertahanan telah mengambil semua langkah yang tepat untuk melindungi personel dan mitra kami.
"Pangkalan-pangkalan ini telah siaga tinggi karena indikasi bahwa rezim Iran berencana untuk menyerang pasukan kami," demikian bunyi pernyataan Pentagon.
• Detik-detik Lusinan Rudal Iran Ditembakan ke Pangkalan Amerika Serikat di Irak, Perang Pecah!
'Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan koalisi A.S.