TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM-Jalur Lematang Pagaralam selalu menjadi perhatian polisi, apalagi di musim liburan.
Jalur ini berbahaya dan rawan kecelakaan.
Kejadian terbaru dialami Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang yang terjun ke jurang, Senin (23/12/2019) jelang tengah malam.
Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara, Rabu (25/12/2019) mengatakan, jalur kawasan Lematang selama ini menjadi perhatian khusus karena dinilai sebagai tempat yang rawan kecelakaan.
Menurut Dolly, kawasan Lematang memiliki jalan yang berkelok ke atas perbukitan.
Baik turunan maupun tanjakan sama-sama curam, sehingga memerlukan kendaraan yang mumpuni.
"Kontruksi tikungan juga setengah lingkaran, kalau tidak memiliki kendaraan yang mumpuni sangat bahaya. Didekat situ (lokasi kecelakaan) juga ada (tanjakan) Endikat, sama dengan liku Lematang (berkelok)," kata Dolly.
Di Lematang, ujar Dolly, kerap sering terjadi kecelakaan kecil, seperti terserempet dan lain sebagainya.
Namun, untuk bus masuk jurang, berdaasarkan data mereka, juga pernah terjadi pada tahun 1993.
"Namun, untuk kejadian terbesar (kecelakaan) di Liku Lematang adalah kejadian kemarin malam ( bus Sriwijaya)," ujarnya.
Pihak kepolisian, menurut dia, selama ini memang memberikan perhatian ekstra untuk kawasan Liku Lematang, misalnya dengan pemasangan rambu peringatan dan penerangan jalan.
Bahkan tanggul di samping jurang juga telah dibangun pemerintah setempat.
"Ketinggian pastinya (jurang Lematang) kami belum tahu. Dari penuturan warga sekitar 100-150 meter. Tapi di lokasi kejadian tingginya sekitar 150 meter, plus kedalaman sungai Lematang," jelasnya.
Desak Percepat Pembangunan Jembatan
Keinginan pembangunan Jembatan Lematang kembali mencuat setelah terjadi kecelakaan maut Bus Sriwijaya di liku Lematang, Senin (23/12/2019) jelang tengah malam.