TRIBUNSUMSEL.COM - Istri Zul Zivilia Terpaksa Jual Gitar Suami Demi Hidupi 6 Orang Anak, Sampai Pinjam Uang ke Kerabat
Proses hukum yang dijalani Zul Zivilia hingga divonis hukuman seumur hidup penjara berimbas ke kondisi ekonomi keluarganya.
Istri Zul Zivilia, Retno Paradinah juga terpaksa harus menghidupi 6 orang anak merak seorang diri.
Bukan itu saja, sidang putusan Zul Zivilia yang sempat terus-terusan ditunda membuat Retno harus berjuang keras memenuhi kebutuhan hidup.
Tak itu saja, biaya yang harus dikeluarkan selama proses sidang sang suami juga membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Belum lagi kebutuhan hidup serta sekolah anak-anaknya dengan Zul Zivilia yang harus ditanggung Retno Paradinah sendiri saat ini.
Kabar terbaru menyebutkan kalau Retno Paradinah sampai harus menjual gitar manggung Zul Zivilia.
Hal itu diakui oleh Retno Paradinah melansir dari tayanagn Selebrita 7, Selasa (17/12/2019).
Kini di kediaman Zul sendiri, Retno mengatakan sudah tidak ada gitar sama sekali, yang tersisa hanyalah gitar Zul Zivilia yang masih ditahan di Bone.
"Kalau yang dirumah udah ga ada gitar sama sekali, cuma tinggal ada piano.
gitar yang pertama dijual itu dari awal merintis, sisa cuma yang ada di bone itu aja,
sekarang mau jual gitar lagi kasian banget gitu," kata Retno Paradinah.
Sebelum sidang putusan hukuman seumur hidup dibacakan 10 Desember lalu.
Sidang kasus Zul Zivilia ini sempat tertunda lama.
Pihak pengadilan terus menerus menunda keputusan sidang kasus Zul Zivilia tersebut.
Hal ini berdampak pada istri Zul Zivilia, Retno Paradina yang menjalani kehidupan miris.
Kala itu Retno mengatakan selama satu bulan belakangan kondisi ekonomi sangat sulit.
Istri Zul Zivilia mencurhatakan cerita pilu tersebut saat menjadi bintang tamu dalam tayangan acara Pagi Pagi Pasti Happy, Kamis (5/12/2019).
Ia mengaku kesulitan keuangan tersebut sudah terjadi sejak satu bulan belakangan ini.
Karena sidang putusan yang terus menerus ditunda, ia mau tak mau mengeluarkan banyak biaya untuk tiket pesawat lawyer mereka yang tak lain ayahnya sendiri yang berdomisili di Selayer, Sulawesi.
Retno menceritakan dalam hal ini ia harus meminta kepada mertuanya, terkadang sang ayah juga membayar biaya sendiri untuk tiket bolak-balik ke Jakarta.
"Beli tiket bolak balik, biasanya dibantu sama orang tua hanya saja saya malu minta terus,
Sebulan balakangan kemarin udah setengah mati banget cari duitnya.
Bapak domisili di selayer, sementara bapak harus tiap minggu ke Jakarta, biasanya juga papa beli pake duit gajinya sendiri buat beli tiket,
kalau pun kurang saya tetap minta mertua, cuma saya tahu kesulitan mertua juga seperti apa," ungkap Retno.
Bukan itu saja, cicilan rumah serta biaya sekolah anak juga menjadi beban Retno yang kini harus mencari nafkah sendiri dengan berjualan baju online.
"19 kali sidang mertua terus, seminggu udah minta, minggu depan minta lagi, saya berat gitu," ujarnya.
Menurut Retno, ia harus luntang lantung pinjam kesana kemari dengan suadara untuk menutupi biaya SPP anaknya yang sudah menunggak selama 3 bulan.
"Saya kalau udah kejepit banget, saya minta ke suadara saya, anak saya bayar spp udah nunggak 3 bulan, kalau anak saya sekolah ABK, 2,3 jutu/bulan," imbuhnya.
Tapi saat ini, bisnis jualan online yang dilakukan Retno Paradinah disebut sudah bisa mencukupi kebutuhan mendesak.
Retno Paradinah bahkan mengaku sudah bisa membayar kebutuhan mendadak dengan biaya yang cukup besar.