Berita Viral

Gangguan Jiwa, Kakak Adik Ini Dipasung Puluhan Tahun Oleh Keluarga, Ngamuk dan Pukul Diri Sendiri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gangguan Jiwa, Kakak Adik Ini Dipasung Puluhan Tahun Oleh Keluarga, Ngamuk dan Pukul Diri Sendiri

TRIBUNSUMSEL.COM -- Sungguh memperihatinkan kehidupan dua kakak beradik di Desa Lare Lare, Sulawesi Selatan ini. 

Bagaimana tidak, kakak beradik bernama Anita Abdul Salam dan Saldi Abdul Salam ini harus menjalani hidup terbaring lemah tak berdaya di dalam kamarnya.

Kedua kakak beradik itu sengaja dipasung oleh kedua orang tuanya, Suryani dan Abdul Salam.

Pasalnya, Anita dan Saldi mengalami gangguan kejiwaan yang kerap menimbulkan keributan jika dibiarkan berkeliaran.

Anak pertamanya, Anita yang berusia sekitar 25 tahun, terpaksa harus dipasung di dalam kamarnya, karena menderita gangguan jiwa selama kurang lebih hampir 10 tahun.

Citra Kirana Kesal dengan Rezky Aditya Setelah Malam Pertama, Istri Raditya Dika Memergokinya

Pihak keluarga terpaksa memasang rantai, lantaran Anita kerap keluar ke jalan raya dan menghadang kendaraan yang lewat.

Sementara itu, tak jauh berbeda dengan sang kakak, Saldi pun harus mengalami nasib yang sama.

Pria yang berusia 22 tahun itu terpaksa dirantai lantaran kerap mengamuk dan menyakiti dirinya sendiri.

Melansir dari Kanal YouTube Insert, yang diunggah Rabu, (4/12/2019), ibunda dari dua anak itu menceritakan alasan jelas mengapa harus memasung kedua anaknya.

"Itu yang perempuan kalo dilepas, dia lari, cegat mobil kan bahaya, adiknya ini ngamuk suka pukul diri sendiri." Jelas Suryani dengan nada bergetar dan logat khas Sulawesi-nya.

Sinetron Anak Langit RCTI Episode Selasa 3 Desember 2019, Debrong Kembali Dibuat Meninggal

Namun melihat kondisi kedua kakak beradik yang kian hari kian memburuk, orang tua akhirnya melepaskan rantai yang membelenggu kaki keduanya.

Mengingat keterbatasan biaya, Keluarga tersebut pun hanya merawat kakak adik itu seadanya.

Jangankan untuk mengobati kedua buah hatinya, untuk membeli kebutuhan sehari-hari saja, sang ayah hanya mengandalkan penghasilan sebagai buruh tani dan hasil penjualan atap dari daun Sagu.

Maka tak jarang, sang ayah terpaksa harus meminjam uang, demi menyambung hidup keluarganya.

Setelah viral di media sosial, Dinas Sosial Kabupaten Luhu, yang diwakili pihak Puskesmas Bua mengatakan bahwa akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendatangkan dokter ahli jiwa.

Ini Sumber Kekayaan Harvey Moeis, Tajir Melintir Hingga ART Berhenti Kerja Karena THR Terlalu Banyak

Halaman
12

Berita Terkini