Pemalakan di Depan Stasiun Kertapati

Terkuak, Erik Pelaku Pemalakan Driver Online Hanya Nama Palsu, Pernah Nangis Ditangkap Polisi

Penulis: Irkandi Gandi Pratama
Editor: M. Syah Beni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku Pemalakan di Terhadap Penumpang Taksi Online di Sekitaran Stasiun Kertapati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral di media sosial seorang pemalak atau pungli melakukan aksi meminta uang terhadap sopir taxi online yang sedang menjemput penumpang didepan stasiun Kereta Api Kertapati Palembang.

Dalam cuplikan video itu, pelaku mengaku bernama Erik dan mengatakan bahwa anggota Kepolisian Sekta Palembang kenal semua dengan dirinya.

Dari informasi yang didapatkan dari warga sekitar, ia mengatakan nama pelaku bukanlah Erik seperti yang dikatakan dalam video itu.

"Namanya itu bukan Erik tapi Libra, dia juga pernah masuk sel tahanan, kasusnya hampir sama, waktu itu dia memecahkan kaca mobil taxi online, saat ditahan dia juga nangis-nangis, kini dia buat ulah lagi," terang warga tersebut

Tak hanya itu, ia juga menuturkan aski pelaku bukan hanya dilakukan oleh satu orang saja melainkan terdapat rombongan lainnya.

"Mereka itu biasa nongkrong sore disini, sekitar jam empat sampai habis maghrib, karena itu jam penumpang turun dari Kereta, biasanya juga dia tidak sendirian ada rombongan yang lain," jelasnya.

Terlihat juga dilakosi terdapat plang rambu lalu lintas dilarang parkir, namun kendaaran masih parkir di area tersebut.

"Padahal ado plang dilarang parkir tapi kadang mobil itu parkir sampai dua baris, malah sering juga sampai ke jalan atas jembatan," ungkapnya, Selasa (12/11/2019).

Mengintip Aksi Erik Pemalak Driver Taksi Online yang Videonya Bikin Heboh, Ini Waktu Operasinya

Videonya Viral

Video pelaku pemalakan di stasiun Kertapati Palembang viral

Video tersebut cukup mengejutkan warga Palembang

Apalagi pelaku dalam video dengan lantang menyebut instansi kepolisian

Dalam video itu pria berpakaian motif garis-garis itu meminta uang kepada driver gocar

Ia menyebut bahwa dirinya biasa melakukan hal tersebut

Bahkan dirinya sudah dikenal oleh para polisi di sekta (Polsek) setempat

Diketahui Stasiun Kertapati Palembang merupakan wilayah hukum dari Polsek Kertapati

Pria yang menyebut dirinya bernama Erik itu meminta uang Rp 5000

Inilah Wajah Perampok dan Penusuk Driver Gocar yang Tertangkap, Niat Memang Membunuh dan Merampok

" 5000 bayar," Stop dulu, kau tuh gocar ngerti dak" gertak Erik

'Bukan duit kau aku minta, duit penumpang yang bayar, aku tidak ganggu uang order gocar, wajib penumpang bayar"

'Baru sekali inilah kan kau masuk sini (area stasiun kertapati). Kau tanya sama kawan-kawan kau grab, gocar"

'Nama aku Erik, tau semua orang-orang sekta (Polsek)" lanjutnya

Diduga perilaku pemalakan ini sudah terjadi sejak lama

Setiap penumpang taksi online yang naik di seputaran Stasiun Kertapati dipinta uang Rp 5000 oleh pelaku.

Video Kronologi dan Sadisnya Perampokan Driver Taksi Online Palembang, Berjuang Lepas dari Perampok

Turunkan Buser

Kapolsek Kertapati AKP Polin Eterna Agustinus Pakpahan SH SIK, memberikan klarifikasi terhadap pelaku pemalak di depan stasiun kereta api Kertapati.

Klarifikasi ini lantaran pelaku pemalakan secara lantang bahwa dirinya kenal semua polisi di Sekta (Polsek Kertapati)

"Kami tidak kenal yang namanya Eric, pelaku pemalak di depan Stasiun Kereta Api itu," tegasnya, Selasa (12/11/2019).

Menurut Polin, pelaku mengatasnamakan sekta hanyalah dalih untuk membuat yakin para sopir taxi online supaya pelaku diberikan uang.

Driver Gocar Dirampok di Palembang, Korban Baru 3 Bulan Tergabung Dalam Komunitas Buser Akor

"Kalau kenal tidak mungkin dong kami biarkan tindakan seperti itu," ujarnya.

Atas perbuatan itu, Polin menyesalkan tindakan yang dilakukan pelaku.

"Pelaku bilang, orang sekta sudah kenal semua dengan dia, terlebih kerjaan pelaku ialah pemalak itu mencoreng nama baik sekta," ucapnya.

Sementara itu, terkait keberadaan pelaku sudah di tahan atau belum, Polin mengatakan saat ini pelaku sedang dalam pengejaran.

"Sekarang lagi kami telusuri bersama tim buser karena sudah dapat tugas dari polresta," tandasnya.

Jam Rawan Pemalakan

Sejak viralnya video yang menampikan seorang pemalak atau pungli yang melakukan aksinya terhadap sopir taxi online yang sedang menjemput penumpang di depan stasiun KAI Kertapati Palembang, Tribunsumsel.com mendatangi lokasi tersebut

Ternyata terdapat jam rawan atas tindakan itu.

Dari informasi yang didapatkan, jam pemalakan atau pungli itu dilakukan oleh pelaku sejak sore hingga malam hari.

Warga sekitar lokasi mengetahui betul jam-jam pemalakan atau pungli itu terjadi.

"Mereka itu biasa nongkrong sore disini, sekitar jam empat sampai habis magrib, karena itu jam penumpang turun dari Kereta, biasanya juga dia tidak sendirian ada rombongan yang lain," jelasnya.

A sebagai tukang becak yang biasa mangkal disekitar lokasi, ia mengatakan jam rawan pemalakan atau pungli biasanya sekitar sore hingga malam.

"Biasanya mulai jam empat mulai ramai, karena itu waktu kedua penumpang turun dari Kereta, sampai dengan malam jam delapan," ungkapnya, Selasa (12/11/2019)

Berita Terkini