Bayi Dibuang di Mesin Cuci

Andi Pria yang Hamili PRT Taruh Bayi di Mesin Cuci Hingga Tewas Kini Menghilang, Ini Sosoknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andi Pria yang Hamili PRT Taruh Bayi di Mesin Cuci Hingga Tewas Kini Menghilang, Ini Sosoknya

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seorang pembantu rumah tangga (PRT) sekaligus baby sitter di Palembang tega memasukkan bayi yang baru dilahirkan ke mesin cuci.

Sutina, PRT yang memasukkan bayi ke dalam mesin cuci tersebut berdalih tidak berniat menghilangkan nyawa bayi yang baru beberapa menit dilahirkannya itu.

"Sebenarnya (bayi saya) mau dibawa ke panti asuhan. Masuk mesin cuci itu sementara saja," kilahnya saat dirilis di Mapolresta Palembang, Selasa (5/11/2019).

Indikasi percobaan pembunuhan terhadap bayi malang tersebut makin menguat saat Sutina mengaku bayinya itu hasil hubungannya dengan seorang pria bernama Andi.

Sutina mengaku, saat ia memberitahukan kehamilannya, Andi mengacuhkannya dan menghilang.

"Dia (Andi) tidak mau tanggung jawab," kata Sutina sambil menutup wajahnya dengan tangan saat diwawancarai awak media.

Lalu ke mana perginya Andi, pria yang diklaim Sutina bertanggung jawab atas kehamilan bayinya itu?

"Dia (Andi) orang Jalur Banyuasin. Tapi tidak tahu Jalur mana," kata Sutina saat ditanya Kapolrestabes Palembang, Kombes Didi Hayamansyah.

Polisi kini masih mendalami motif pembunuhan terhadap bayi Sutina.

Pun memeriksa saksi-saksi terkait kasus ini.

"Masih kita dalami lebih lanjut kasus pembunuhan bayi ini," kata Didi kepada wartawan.

Bayi di Palembang Tewas Setelah Masuk Mesin Cuci, Ini Sosok Ayah yang Menghilang Tanpa Kabar

Sutina (36 tahun), telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan terhadap bayi yang baru saja dilahirkannya.

Perempuan yang baru 6 bulan bekerja di rumah mantan wakil gubernur Sumatera Selatan, Ishak Mekki tersebut, dengan sengaja memasukkan bayinya ke dalam mesin cuci.

Sebelum akhirnya bayi malang itu tewas saat mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Saat ditemui di Mapolresta Palembang, perempuan asal Desa Tulus Ayu Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur tersebut mengaku tak ada niat sama sekali untuk membunuh anak yang baru saja dilahirkannya.

"Rencananya anak itu mau saya sembunyikan dulu. Selanjutnya akan saya bawa ke panti asuhan. Tapi sebelum itu terjadi, rupanya ketahuan dan kemudian dibawa ke rumah sakit sama orang di rumah," ujarnya, Selasa (5/11/2019).

Berdasarkan pengakuannya, bayinya di masukkan ke mesin cuci yang tidak menyala.

"Tidak hidup mesin cucinya, saya letakkan di dalamnya dan digulung dengan selimut," ucap Sutina yang terus menutupi wajahnya.

Dikatakan Sutina, dirinya telah menjanda selama 7 tahun.

Dari hasil pernikahan sebelumnya, dia memiliki 2 orang anak yang saat ini dirawat oleh orang tuanya.

Sedangkan, bayi yang meninggal itu adalah anak hasil hubungan gelapnya dengan seorang pria bernama Andi.

Pria tersebut diketahui bekerja di bengkel kawasan kota Palembang dan menghilang tanpa kabar sejak Sutina mengaku hamil.

"Saya tidak tahu, Andi itu kerja di bengkel mana. Tahunya di kota Palembang saja. Kenalnya dari teman dan sejak itu kami berhubungan. Tapi sejak saya bilang hamil, dia hilang tanpa jejak," ucapnya.

Atas kejadian ini, Sutina mengaku sangat menyesal.

Namun dia tetap harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Iya saya mengaku salah dan menyesalinya," kata dia.

Sutina dihadirkan dihadapan awak media di Polresta Palembang.

Sebelumnya Sutina mengaku, ia tega membunuh bayinya itu karena kesal sang kekasih tidak mengakui dan bertanggung jawab terhadap bayi yang dilahirkannya.

"Kesal (terhadap kekasih), tidak mau mengakui bayinya," kata Sutina saat akan dirilis di Mapolresta Palembang, Selasa (5/11/2019).

Klarifikasi Keluarga Ishak Mekki

Sutina, ibu yang tega memasukkan anaknya ke mesin cuci diketahui baru bekerja 6 bulan di rumah majikannya.

Diketahui, majikan Sutinah adalah Ferdyta Azhar yang merupakan anak kedua Ishak Mekki, mantan wakil gubernur Sumatera Selatan.

Suharyono, perwakilan keluarga Ishak Mekki membenarkan status Sutina yang bekerja di rumah salah satu orang ternama di Sumsel itu.

"Sutina baru bekerja selama 6 bulan. Dia adalah warga Belitang Oku timur," ujarnya di hadapan awak media, saat ditemui di rumah milik Ishak Mekki di jalan Telaga No. 9 Rt 41 Rw 14 Kelurahan 30 Ilir Kecamtan Ilir Barat II Palembang, Selasa (5/11/2019).

Berdasarkan keterangannya, Sutina menjadi baby sitter di keluarga Ferdyta Azhar melalui penyalur.

Sebelum diterima bekerja, Sutina mengaku sebagai seorang janda tanpa anak.

Bahkan rekan satu kamarnya juga tidak mengetahui kehamilan Sutina.

"Tidak ada yang tahu, itulah seluruh penghuni rumah terkejut," ucap Suharyono.

Terkait penyebab pasti tewasnya bayi yang baru dilahirkan Sutina, Suharyono belum mengetahuinya.

Namun berdasarkan keterangan penghuni rumah, diduga bayi tersebut meninggal bukan karena digiling oleh mesin cuci.

"Salah seorang penghuni rumah mengatakan saat ditemukan di dalam mesin cuci, bayi tersebut masih hidup. Tapi di dalam kantong plastik hitam. Kemudian langsung dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong," jelasnya.

"Tapi bagaimana kejelasan dari kasus ini, semuanya kami serahkan ke aparat kepolisian," sambungnya

Fakta-fakta

Sebelumnya diberitakan, warga Palembang dihebohkan oleh aksi seorang pembantu rumah tangga (PRT) yang memasukan bayi ke mesin cuci.

Bayi itu meninggal dunia, kini dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Tim forensik rumah sakit Bhayangkara telah selesai melakukan pemeriksaan terhadap bayi yang tewas diduga karena dimasukkan ke mesin cuci oleh ibu kandungnya.

Dokter forensik rumah sakit Bhayangkara, dr Indra Sakti Nasution, Selasa (5/11/2019) mengatakan, ditemukan luka lecet di leher kiri dan bibir atas kanan bayi malang tersebut.

"Namun kami tidak bisa memastikan secara pasti penyebab meninggalnya bayi tersebut. Sebab hanya melakukan pemeriksaan luar," ujarnya.

Dikatakan dr Indra, dari kondisinya, diketahui bayi tersebut diperkirakan berusia 9 bulan dan cukup masa untuk dilahirkan.

"Kami telah melakukan pemeriksaan dan selanjutnya kami kembalikan ke tim penyidik,"ucapnya.

Pembantu Rumah Tangga (PRT) bernama Sutina yang memasukan bayi ke dalam mesin cuci sudah diamankan di PPA Polresta Palembang.

Terungkapnya Sutina sampai bisa memasukan bayi yang baru dilahirkannya ke dalam mesin cuci, saat pukul pukul 11.00.

Bayi anak dari Sutina inipun tewas setelah dimasukkan ke dalam mesin cuci.

Berikut kronologi pembunuhan bayi di Palembang

1. Pelaku Ngaku Sakit Perut

Sutina seorang PRT yang tega membunuh bayinya sendiri, pertama kali diketahui oleh saksi Dedek.

Saat itu, rekan kerja Sutina sesama PRT yakni Dedek Wulandari curiga Sutina tidak keluar-keluar dari kamar mandi.

Dedek yang mengetahui Sutina masuk ke dalam kamar mandi, tidak menyahut saat diketuk.

Sehingga, Saksi Dedek mengetuk pintu kamar mandi dan bertanya kepada Sutina mengapa terlalu lama berada di dalam kamar mandi.

Mendengar panggilan dari rekan kerjanya, Sutina menjawab bila ia sakit perut.

2. Pelaku Minta Diambilkan Handuk

Selain itu, Sutina meminta tolong untuk diambilkan handuk.

Saksi Sulastri yang juga ada di depan kamar mandi, langsung mengambilkan handuk berdasarkan permintaan dari Sutina.

Tak hanya meminta untuk diambilkan handuk, Sutina juga meminta diambilkan pakaiannya.

Pakaian yang diambil, langsung diberikan kepada Sutina.

Usai berpakaian di dalam kamar mandi, Sutina keluar dan langsung menuju ke lantai dua rumah majikannya dengan membawa pakaian yang sebelumnya dipakai.

3. Saksi Lihat Pelaku Berwajah Pucat

Rekan korban yang melihat wajah Sutina yang pucat, memutuskan untuk membawa Sutina ke rumah sakit untuk berobat.

Ketika akan dibawa ke rumah sakit, mereka lupa membawa KTP milik Sutina.

Saksi Sulastri dan saksi Dedek Wulandari berinisiatif untuk mencari KTP milik Sutina yang ternyata pakaian Sutina berada di kamar mandi lantai 2.

4. Dengar Tangisan Bayi

Ketika sedang mencari KTP Sutina, Sulastri dan Dedek kartu mendengar suara tangisan bayi dari dalam mesin cuci yang berada di dalam kamar mandi.

Mesin cuci yang didekati, ternyata memang berisi bayi laki-laki.

Sulastri dan Dedek yang mengetahui hal tersebut, memutuskan untuk memberitahu pemilik rumah Lendi Ardiansyah.

5. Jasad Bayi Sudah Terbungkus

Ketika diperiksa, di dalam mesin cuci tersebut, terdapat bungkusan kantong plastik yang di balut dengan handuk.

Saat diperiksa, ternyata di dalam bungkusan tersebut berisikan bayi laki-laki.

6. Bayi Meninggal Setelah Dirawat

Melihat kondisi bayi yang lemah, pemilik rumah dan dua rekan kerja Sutina langsung membawa bayi laki-laki tersebut ke rumah sakit.

Setelah sempat mendapatkan perawatan di NICU RS Siloam Palembang, bayi laki-laki Sutina meninggal dunia.

Sebelumnya diberitakan, seorang asisten rumah tangga yang bernama Sutina nekat membunuh bayi yang baru dilahirkan ke dalam mesin cuci di rumah majikannya.

Berita Terkini