Sekitar 100 meter berjalan, Dian dipanggil oleh tiga anggota polisi yang tengah mengatur lalu lintas.
Awalnya, polisi tersebut bertanya soal benda yang ia bawa dengan ditutup kain hitam.
Ia menyebutkan, di balik kain hitam itu adalah jasad cucunya.
Seusai mendengar penjelasan Dian, polisi itu menawarkan bantuan untuk mengantarkannya ke rumah di Kampung Malaka I, RT 07/RW 12 Rorotan, Cilincing, Jakarta Pusat.
"Ya sudah terus saya diantarkan sampai ke sini, ke rumah. Pak polisi itu juga sempat lama di sini, ngobrol-ngobrol," ucap Dian.
Ayah Gendong Jasad Bayinya karena Tak Dapat Ambulans
Video seorang ayah membawa jenazah anaknya sambil jalan kaki lantaran tak mendapat pinjaman ambulans dari puskesmas, viral di media sosial.
Kejadian yang terjadi Jumat (23/8/2019) itu memperlihatkan seorang ayah yang tengah menggendong jenazah anaknya sambil sedikit berlari ke rumah duka di Kampung Kelapa, Tangerang.
Dalam perjalanan, tak kurang warga yang menawarkan bantuan pada ayah Husein untuk mengantar jenazah ke rumah duka.
Sang anak yang diketahui bernama Husein (8) merupakan korban tenggelam di Sungai Cisadane.
Mengetahui hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi meminta maaf pada pihak keluarga korban tenggelam.
Permintaan maaf itu disampaikan dalam sebuah permintaan tertuls yang diterima pula oleh reporter Warta Kota (grup SURYA.co.id).
Dalam keterangan tertulis itu, Liza Puspadewi tak hanya meminta maaf, namun juga memberikan alasan mengapa ambulans di puskesmas tidak dapat digunakan.
"Mewakili Pemkot Tangerang, saya mohon maaf kepada keluarga korban yang tenggelam," kata dikutip dari artikel Warta Kota yang berjudul "Dinkes Tangerang Minta Maaf Ambulansnya Tidak Layani Jenazah Korban Tenggelam di Cisadane".
Liza melanjutkan, Pemerintah Kota Tangerang memiliki pelayanan mobil jenazh gratis yang dapat dimanfaatkan masyarakat melalui nomor 112.