Sebagian jalan yang dibangun tampak kurang rapi dan saat dilintas terasa bergelombang, namun untuk di Desa Lubai Persada yang dekat dengan pemukiman warga kondisi proyek yang dibangun cukup rapi.
Nilai proyek pembangunan peningkatan jalan Sp Lecah-Mekar Jaya-Lubai Persada Rp 20,7 Milyar, sedangkan untuk peningkatan jalan di Desa Lecah Rp 13 miliar.
Seperti yang dikatakan oleh salah seorang warga Lubai, Robi bukanlah orang baru untuk pengerjaan proyek di kawasan Lubai Ulu.
"Saya tahu dia sejak 2017 sudah melaksanakan pembangunan proyek dan lanjut lagi ke 2018 dan 2019 ini," katanya.
Dikatakannya sejak adanya peristiwa penangkapan terhadap Robi, pekerja yang mengerjakan proyek jalan didesa Mekar Jaya sempat tidak bekerja selama dua hari.
"Tidak tahu karena apa, apakah karena adanya kasus tersebut atau karena kekurangan bahan," katanya.
Sementara Kades Lubai Persada Agustam mengaku terkejut saat mengetahui adanya penangkapan tersebut. "Kami turut prihatin, padahal masih ada proyeknya di sekitar sini yang belum selesai. Kami berharap, meski pun ada peristiwa ini pembangunan proyek jalan masih tetap dapat dilanjutkan, karena kami sebagai masyarakat sangat membutuhkan jalan tersebut sebagai penghubung desa kami," katanya.
Kronologi Perkara
Kronologi Operasi Tangkap Tangan (OTT)
KPK mendapatkan informasi akan ada penyerahan uang sebagai bagian komitmen fee 10 persen dari proyek yang didapat ROF (Roby pemilik PT Enra Sari) yang itu diserahkan kepada Bupati Muaraenim Ahmad Yani melalui EM (Elfin Mz Muchtar).
Lalu pada 2 September 2019 sekitar pukul 15.30 tim KPK melihat ROF bersama stafnya bertemu dengan EM duduk bersama-sama di sebuah restoran mie ayam di Palembang.
Kemudian pukul 15.40, KPK telah melihat dugaan penyerahan uang dari ROF ke EM di tempat tersebut.
Seterusnya setelah penyerahan uang terlaksana, sekitar pukul 17.00 tim mengamankan EM dan ROF beserta stafnya masing-masing dan mengamankan uang sejumlah 35 ribu USD.
Secara paralel kemudian pada pukulm 17.31 tim KPK mengamnakan Bupati Muaraenim secara terpisah di kantor Bupati Muaraenim di Muaraenim dan mengamankan beberapa dokumen.
setelah melakukan pengamanan rumah dan ruang kerja ROF, ruang kerja EM serta ruang kerja bupati, tim kemudian membawa tiga orang tersebut ke Jakarta sekitar pukul 20.00 dan Bupati pada 3 September (Selasa) 2019 pukul 07 pagi.