TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-DPD Partai Golkar Sumsel bergejolak saat penentuan rekomendasi nama calon ketua DPRD Sumsel periode 2019-2024.
Golkar sebagai peraih kursi terbanyak berhak mendapatkan jatah Ketua DPRD Sumsel.
Ketua DPD Golkar Sumsel Alex Nordin mengatakan, ada delapan nama yang diusulkan ke DPP.
Terkait hal ini, Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Golkar wilayah Sumatera Indra Bambang Utoyo mengatakan, partainya telah mengutus Wakil Ketua Korbid Pemenangan Pemilu wilayah Sumatera Ahmad Doli Kurnia.
Utusan ini ikut pleno bersama pengurus DPD Golkar Sumsel menentukan nama-nama calon Ketua DPRD Sumsel sebelum diserahkan ke DPP.
"Saya belum tau hasilnya, katanya sudah dibawa Doli. Jadi dia mewakili karena saya ada di Surabaya," katanya, Minggu (25/8/2019).
Dilanjutkan Indra, dalam merekomendasikan calon nama Ketua DPRD Provinsi atau Kabupaten/kota ke DPP, calon harus memiliki kriteria tertentu dan ada petunjuk pelaksana.
"Menyangkut PDLT seorang kader dilihat dari prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela, serta yang dijabarkan pada kriteria, misalnya pendidikan, jabatan di Golkar, pengalaman, dan sebagainya," ungkap Indra.
Terkait kabar ada 8 nama yang direkomendasikan ke DPP, Indra belum mengetahuinya secara pasti.
Jika itu benar, maka tidak sesuai dengan aturan karena maksimal hanya tiga nama yang diusulkan.
"Benar-benar saya nggak tau. Dan heran kok ada delapan nama, juklak itu cuma tiga nama dibawa ke DPP," tukasnya.
Sementara itu, Alex Noerdin enggan mengomentari soal desas-desus Fatra yang diusulkan menjadi salah satu kandidat Ketua DPRD Sumsel karena semua telah dilakukan pleno bersama perwakilan DPP.
Fatra adalah menantu Alex Noerdin. Fatra menikah dengan Lury Elza Alex.
"Sudah diusulkan delapan nama untuk calon Ketua DPRD Sumsel nanti. Kalau saya memaksakan (Fatra) diusulkan, buktinya ada delapan nama."
"Jadi siapa yang terpilih dan mendapat mandat DPP nanti, patuhi saja. Jadi tidak usah ngotot-ngototlah," pungkas Alex.