TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kapolsek Sungai Lilin AKP Hernando membenarkan bahwa Imam Satria (36) memang ditemukan tewas tenggelam di Sungai Dawas pada 22 Juni 2019 lalu.
Makamnya juga sempat dibongkar kembali untuk pemeriksaan forensik dari Polda Sumsel karena permintaan keluarga.
Keluarga Imam Satria merasa ada kejanggalan pada kematian Imam.
"Namun setelah dilakukan pemeriksaan forensik otopsi, hasilnya penyebab Imam meninggal dunia memang karena tenggelam," katanya saat dihubungi, Rabu (7/8/2019).
Seperti diberitakan sebelumnya, Imam Satria merupakan orang yang disebut-sebut dalam sidang Prada DP menyarankan agar mayat Vera Oktaria dibakar.
Imam adalah salah satu orang yang tahu bahwa Prada DP membunuh Vera Oktaria di hari pembunuhan itu.
Imam juga disebut memberitahu Prada DP cara membuat pemicu api dari racun nyamuk bakar.
• Imam Satria Tewas Mengapung di Sungai Dawas, Nasib Orang yang Sarankan Prada DP Bakar Vera Oktaria
Imam adalah satu-satunya orang di luar lingkaran keluarga Prada DP yang tahu Prada DP baru saja membunuh Vera Oktaria.
Usai membunuh, Prada DP memberitahukan apa yang dilakukannya pada Dodi, Teguh dan Sahir. Ketiganya masih bisa disebut sebagai paman Prada DP. Sementara Imam adalah orang luar. Imam adalah teman dari Sahir dan Teguh.
Selain itu ada nama Elsa Elisa dan Leni. Keduanya adalah bibi dan ibu Prada DP.
Baca soal pengakuan Prada DP ke Keluarga
• Malam Itu Prada DP Mengaku Membunuh Vera Oktaria, Menangis di Hadapan Ibu Lalu Menghilang
Sementara Imam adalah orang luar yang disebutkan oleh Elsa Eliza adalah teman dari Sahir, suami Elsa.
Belakangan Imam Satria sudah meningal dunia.
Ternyata Imam Satria yang dimaksud adalah pria yang ditemukan tewas tenggelam di Sungai Dawas Desa Pinang Banjar, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin pada 22 Juni 2019 lalu.