TRIBUNSUMSEL.COM -- Peristiwa penembakan di polsek Cimanggis menewaskan Bripka Rachmat Efendy membuat heboh publik.
Bagaimana tidak, Bripka Rachmat Efendy tewas ditangan rekannya sendiri sesama polisi.
Adapun Brigadir polisi Rangga Tianto yang tegas menghabisi nyawa Bripka Rachmat dengan menembaknya sebanyak 7 Kali.
Usut punya usut tersangka merupakan staf Polair Korpolairud Baharkam Polri.
Direktur Polair Baharkam Polri Brigjen Lotharia Latif menilai Rangga sebagai sosok yang bertanggung jawab dan disiplin dalam menjalankan tugasnya.
Kata Latif, Rangga belum pernah memiliki catatan buruk selama bertugas.
Ia juga diketahui tak pernah memiliki masalah dalam keluarganya.
"(Brigadir Rangga) bertugas di Polair sudah cukup lama. Sejauh ini, yang bersangkutan bertugas seperti biasa, wajar, tidak ada catatan buruk baik itu etika, kedisiplinan, maupun pidana," ujar Latif dilansir dari Kompas.
Latif mengaku menyesalkan perbuatan Rangga yang menembak rekannya karena terpancing emosi.
Ia menyerahkan proses hukum Rangga kepada profesi dan pengamanan (Propam) Polri.
"Kita menyesalkan dan sungguh tidak menduga ada kejadian sepert ini. Kita serahkan sepenuhnya kepada penyidik proses pemeriksaannya," ungkap Latif.
Aksi koboi yang dilakukan Brigpol Rangga disesalkan warga di sekitar rumah pelaku. Pasalnya, pelaku diketahui merupakan sosok yang ramah.
Rasa penyesalan disampaikan oleh Ketua RT 04/03 Jatijajar, Sadikin.
Menurutnya, sejak Rangga pindah dan membangun sebuah rumah di RT 04/03 Jatijajar atau berjarak 300 meter dari kediaman mertuanya di RT 06/03 Jatijajar, Rangga dikenal baik kepada tetangga sekitar.
Walaupun diketahui Rangga seorang anggota polisi yang sibuk, pelaku katanya seringkali berkumpul dengan warga ataupun anggota ojek online yang kerap nongkrong di pos depan rumahnya.
"Denger kabar begitu juga kita kaget, soalnya orangnya baik sama tetangga," ungkapnya.