Cerita Khas Palembang

Inilah Asal Mula Nama Jakabaring Palembang, Bermula dari Empat Suku Besar

Penulis: Weni Wahyuny
Editor: Prawira Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jakabaring.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jakabaring, salah satu daerah di kota Palembang yang kini sudah mendunia.

Bagaimana tidak, namanya terus disebut setiap kali Palembang menggelar perhelatan baik dari ajang nasional maupun internasional bahkan dunia.

Bahkan belum lama ini Jakabaring menjadi saksi sejarah perhelatan Motocross Grand Prix (MXGP) seri Indonesia 2019.

Perhelatan yang diikuti oleh 18 negara di dunia itu digelar di Jakabaring, tepatnya di OPI Mall Sirkuit MXGP.

Tak lama lagi pula Jakabaring kembali akan disebut-sebut oleh negara-negara di dunia. Kawasan yang dulu sepi ini pada November mendatang akan digelar kejuaraan dunia cabor Bowling, tepatnya di Jakabaring Bowling Center.

Luar biasa kan bagaimana Jakabaring saat ini. Kawasan ini sudah menjadi salah satu kawasan yang sering dikunjungi.

Kantor-kantor pemerintahan, rumah sakit, mal, Komplek elit, bahkan salah satu gedung tertinggi di Palembang yakni Kantor Pusat Bank SumselBabel pun berdiri kokoh di kawasan Jakabaring.

Satu lagi yang menjadi kebanggaan Wong Kito di Jakabaring adalah Komplek olahraga Jakabaring Sport City (JSC) Palembang yang paling menyedot minat orang-orang datang menyeberangi sungai musi melalui jembatan Ampera.

Inilah Sejarah Asal-usul Jalan Puteri Kembang Dadar, Serial Sejarah Nama Jalan di Palembang

Pemuda Pengangguran Palembang Ini Jadi Begal Hanya Untuk Beli Rokok

Ini sangat jauh berbeda di puluhan lalu. Siapa sangka yang namanya terus disebut-sebut di berbagai negara belahan dunia memiliki sejarah yang panjang. Jakabaring adalah kawasan yang dulunya rawa tanpa penghuni.

Pemerhati Sejarah Kota Palembang, Rd Muhammad Ikhsan mengatakan bahwa dari informasi yang didapatkan asal-usul nama dari Jakabaring adalah adanya penduduk beberapa daerah yang lebih dulu menempati kawasan tersebut.

Ja yang artinya Jawa, Ka artinya Kaba (sebutan orang basemah), Ba artinya Batak dan Ring yang artinya Komering yang bermukim disitu.

"Untuk tahunnya tidak bisa dipastikan tahun berapa. Itu adalah cerita umum," kata Ikhsan.

Ikhsan menjelaskan Jakabaring dulu bukan Jakabaring yang dilihat saat ini. Kawasan tersebut adalah kawasan rawa yang luas. Dimulai dari bawah fly over Jakabaring, tepatnya di simpang 4 Jakabaring

"Jadi belum ada jalan tersebut yang arah ke Jakabaring. Kalau jalan ke Plaju dan Kertapati itu sudah ada. Nah disitulah orang bermukim dan di belakangnya itu rawa semua yang sekarang jadi Polresta Palembang dan lain sebagainya sampai ke Tegal Binangun belum ada pemukiman," ungkapnya.

Rumah saat itu, sambung Ikhsan dibangun di atas rawa dengan tiang yang rendah. Disitulah pendatang-pendatang tersebut tinggal. Sementara orang Palembang sendiri saat itu tinggal di kawasan pinggir sungai Musi.

Halaman
12

Berita Terkini