TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Setelah resmi dikukuhkan, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPP NU) Sumatera Selatan (Sumsel) langsung bergerak cepat menjalankan program kerjanya.
Salah satunya fokus pada lahan gambut yang menjadi faktor penyebab terjadinya kebakaran lahan dan hutan di wilayah Sumsel.
Ketua PW LPP NU Sumsel, Agus Muahaemin mengatakan, diakhir Juli 2019 pihaknya akan menggelar sekolah lapang gambut bekerjasama dengan Badan Restorasi Gambut Nasional.
Menurutnya, tujuan digelarnya sekolah lapang gambut untuk mengedukasi masyarakat yang berada disekitaran lahan gambut agar dapat mengelola lahan gambut secara tepat dan benar sehingga tidak mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan dan sebaliknya bisa menghasilkan nilai ekonomi.
"Sekolah Lapang Gambut ini akan digelar pada akhir Juli. Rencananya berlangsung di dua pesantren yaitu di Banyuasin dan Musi Banyuasin. Sekitar 150 santri, guru, ustadz dan ustadza serta masyarakat yang menjadi perserta sekolah lapang gambut ini," kata Agus usai pengukuhan LPP NU Sumsel di Santika Hotel, Radial Palembang.
Dia mengatakan, sekolah lapang gambut sangat penting dilakukan sebagai edukasi kepada masyarakat sehingga upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang pernah terjadi di Sumsel tidak terulang lagi.
"Sumsel ini termasuk dari 7 provinsi di Indonesia yang memiliki lahan gambut terluas. Jadi perlu pengelolaan yang benar. Karena dengan pengelolaan yang benar dapat mendatangkan nilai ekonomi yang berarti meningkatkan kesejahteraan masyarakat," capnya.
Sementara itu, Sekretaris PW LPP NU Sumsel, Suhadi mengatakan, selain program kerja sekolah Lapang Gambut, pihaknya juga konsen pada berbagai sektor pertanian, perikanan dan peternakan.
"Kami akan inventarisir daerah mana saja di Sumsel yang butuh sentuhan LPP NU Sumsel. Dan apa saja yang dibutuhkan daerah tersebut. Pada intinya kami ingin berpartisipasi mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumsel," pungkasnya.