TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Prada DP (Deri Permana) ditangkap timsus Den Inteldam II Sriwijaya dan Denpom II/4 Palembang di Banten.
Usai membunuh ia kabur dengan menumpang bus.
Saat di dalam bus, Prada DP sempat mengobrol dengan sesama penumpang di dekatnya duduk bila ia ke Banten karena ingin memperdalam ilmu agama.
"Saat ngobrol dengan sesama penumpang mau memperdalam ilmu agama, penumpang itu menyarankan ke padepokan itu. Makanya dia pergi ke sana," ujar Dan Pomdam II Sriwijaya Kolonel CPM Donald Siagian, Jumat (14/6/2019).
Dari saran itulah, Prada DP akhirnya menuju ke Banten sebagai tempat pelariannya. Sampai, disana beberapa lama ia sempat menelepon sang bibi.
Telepon selular bekas diperoleh DP dibelinya dari saat bus berhenti di Lampung.
Dengan menggunakan ponsel itulah, ia menghubungi sang bibi.
Dari sang bibi itulah, timsus yang mendapat informasi langsung melakukan pengejaran terhadap Prada DP.
"Bibinya juga kooperatif, memberitahukan kepada kami keberadaan dia ketika sudah ditelepon. Dia hanya ingat nomor telepon bibinya, makanya hanya bibinya yang diteleponnya," ungkapnya.
Sementara itu,
Pernyataan Prada Deri Pramana yang mengatakan alasan dirinya menghabisi nyawa Vera Oktaria karena merasa panik saat diajak menikah, langsung dibantah keras oleh keluarga besar korban.
Saat ditemui Tribunsumsel.com di rumahnya yang bertempat di lorong Indah Karya Plaju kota Palembang, Suhartini mengatakan selama ini Vera justru merasa takut dan ingin terlepas dari mantan kekasihnya itu.
"Vera sendiri yang bilang ke saya, dia takut sama Deri. Kalau Vera yang maksa dinikahi, tidak mungkin kalau Deri datang ke rumah, anak saya sampai ketakutan,"ujarnya, Jumat (14/6/2019).
Termasuk dengan pernyataan Deri yang mengatakan sempat berhubungan badan sebelum akhirnya menghabisi nyawa Vera, Suhartini menuturkan dirinya sangat yakin bahwa anak bungsunya tersebut dalam keadaan bersih.
"Hasil visum jelas bilang kalau Vera bersih, tidak ada yang macam-macam. Perasaan saya sebagai ibu juga yakin hal itu, saya kenal sama dia. Jadi nggak mungkin anak saya ada macam-macam,"ujarnya.
Suhartini mengaku sangat ingin keadilan. Dia ingin agar pelaku pembunuh anaknya bisa segera diberi hukuman setimpal.
"Nyawa dibayar nyawa, saya mau pelaku pembunuh anak saya dihukum mati," tegasnya.
Kini, Suhartini mengaku sudah lebih lega. Keadaannya saat ini jauh lebih siap untuk memantau perkembangan kasus pembunuhan anaknya.
"Alhamdulillah sekarang ada anak pertama saya disini. Setidaknya saya jauh lebih kuat sekarang,"kata dia.
Sebelumnya,
Kapendam II Sriwijaya Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan memimpin konferensi pers penangkapan Prada DP.
Prada DP pembunuh dan pemutilasi Vera Oktaria alias Fera kasir Indomaret Palembang.
Berdasarkan pengakuan dari Prada DP, Kolonel Dhohan mengungkapkan motif Prada DP membunuh kekasihnya.
Menurut pengakuan Prada DP, korban meminta dinikahi.
"Vera Oktaria minta dinikahi Deri Pramana sampai gelap mata bunuh kekasihnya bahkan dimutilasi. Sempat juga diduga berhuhubungan badan sebelum dibunuh," ujar Kapendam di sela waktunya usai rilis kasus pembunuhan tersebut.
Tanggal 8 Mei dini hari, Deri Permana membekap Vera karena minta dinikahi.
"Setelah dibekap meninggal, setelah tahu meninggal dia (Deri) cari alat berupaya untuk hilangkan jejak jasad korban," katanya.
Prada DP lalu menemukan gergaji dan berupaya untuk mutilasi.
Diketahui dari penyidikan sebelumnya, Prada DP menaruh jenazah di dalam spring bed penginapan.
Prada DP juga sempat membuat pemantik dari korek api dan racun nyamuk bakar dengan tujuan membakar jenazah.
Prada DP kemudian ditangkap di Serang, Banten di sebuah Padepokan.
"Namun saat ditangkap, haji Syar'i menyampaikan tidak tahu kalau yang bersangkutan ialah oknum yang dicari petugas Kodam II/Swj," terang Kapendam
Selama tanggal 10 Mei, Prada DP berada di padepokan sampai ditangkap kemarin dan dibawa dari Banten kemudian diseberangkan ke Palembang.
"Tepat pukul 04:47 tiba di pomdam II/Swj, yang berangkutan menyesali perbuatannya, dalam hal ini dia sampaikan ingin menyerahkan diri tapi takut hingga akhirnya tertangkap," kata Kapendam.
Pengakuan Prada DP ini berbeda dengan hasil penyidikan petugas sebelumnya. Dalam laporan hasil laboratorium forensik, ditegaskan bahwa tidak terjadi persetubuhan antara korban dan tersangka. (Update Kasus Mutilasi Vera Oktaria : Hasil Otopsi Tak Ada Hubungan Seksual Sebelum Korban Dibunuh)
• Inilah Kisah Pelarian Prada DP Usai Memutilasi Vera Oktaria: Sembunyi di Padepokan Mohiang Banten
• Prada DP Ditangkap, Rumah Orangtua Prada DP di Tangga Takat Palembang Tampak Sepi
• Dwi Teman Kerja Vera di Minimarket Lega Prada DP Sudah Ditangkap, Harap Hukuman Setimpal
Kronologi Penangkapan
Prada Deri Permana berhasil diamankan Den Intel Kodam II Sriwijaya dan Denpom II/4 di padepokan Monghiang yang dipimpin Abuya Haji Sar'i di Serang Banten, Kamis (13/6/2019).
Hal ini terungkap pada rilis yang digelar di Mako Pomdam II Sriwijaya jalan Merdeka, Jumat (14/6/2019).
"Yang bersangkutan, pada tanggal 8 Mei meninggalkan penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin dan langsung menuju Lampung dengan menggunakan bus. Namun di tengah perjalanan dia sempat berbincang dengan penumpang di sebelahnya dan mengatakan kalau ingin mempelajari agama lebih mendalam," ucap Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan, didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II Sriwijaya Kol Inf Safta F
Lanjutnya, orang tersebut lantas mengarahkan Deri untuk pergi ke padepokan Monghiang di Serang Banten.
Sesampainya di padepokan, kehadiran Deri langsung disambut baik oleh Abuya Haji Sar'i sebagai pemimpin padepokan.
"Pemimpin padepokan tersebut tidak tahu kalau orang itu selama ini kita cari-cari," ucapnya.
Terhitung sejak kasus ini terjadi, pihak Kodam II Sriwijaya terus melakukan pengejaran.
Termasuk dengan mengumpulkan informasi dari keluarga Vera dan Deri.
"Kita tracking dan akhirnya kita mendapat informasi bahwa Deri ada komunikasi dengan bibinya. Inilah yang menjadi awal mengungkap kasus ini. Kami terus berupaya melakukan penangkapan terhadap saudara Deri berkat upaya dari petugas dari kodam II Sriwijaya," tuturnya.
• Prada DP Ditangkap, Rumah Orangtua Prada DP di Tangga Takat Palembang Tampak Sepi
• Inilah Foto - Foto Wajah Prada DP Pasca Ditangkap, Ibu Vera Oktaria : Nyawa Balas Nyawa
Saat diamankan, sama sekali tidak ada perlawanan dari Deri.
"Atas perintah Pangdam, Deri segera kita bawa ke Palembang untuk segera diproses,"ujarnya.
Untuk sementara, Deri ditahan di sel Mako Pomdam II Sriwijaya jalan Merdeka.
Sebelumnya,
Prada DP Terduga pelaku pembunuhan Vera Oktaria berhasil ditangkap kamis kemarin (13/6/2019).
Prada DP Ditangkap saat bersembunyi dikawasan provinsi banten tepatnya di kota Serang.
Kini Prada DP sudah diamankan di Denpom SWJ Palembang guna menjalani pemeriksaan.
Prada DP sendiri sempat dimunculkan sebelum akhirnya dibawa masuk kembali.
Tampak penampilan wajah Prada DP Terduga pembunuhan Vera Oktaria terlihat segar dan bugar.
Sebelumnya. Pembunuhan keji yang terjadi kepada Vera Oktaria menimbulkan luka yang mendalam bagi Tini Ibunda Vera.
Bagaimana tidak anak yang dikasihinya selama ini telah meninggal secara mengenaskan.
Terduga pelakunya tak lain adalah kekasih korban sendiri Prada DP yang dipacari sejak lama.
Tini Ibunda Vera tidak terima atas perlakuan tersangka yang dengan teganya menghabisi nyawa anaknya tersebut.
"Saya menginginkan tersangka dihukum setimpal dengan perbuatannya, minimal nyawa dibalas nyawa," ujarnya.
Apalagi dia sudah tega membunuh anak saya tanpa ampun, dan tekstruktur seperti itu.
"Memang sangat sadis cara dia membunuh anak saya ditambah lagi dia melarikan diri membuat keluarga geram," ungkap Tini.
Tetapi keluarga mempercayakan semuanya dengan pihak yang berwajib.
"Insya allah kami percayakan dengan pihak berwajib apapun hukuman yang pantas diterima Prada DP," kata Tini.
Foto Wajah Prada DP Pasca Ditangkap
Kakak Kandung Vera Mimpi Ini
Prada DP terduga pelaku pembunuhan Vera Oktaria akhirnya berhasil ditangkap, Kamis (13/6/2019).
Prada DP Ditangkap ditempat persembunyian di kawasan provinsi Banten tepatnya di Serang.
Terhitung pasca ditangkap Prada DP sudah bersembunyi dari pihak berwajib selama 40 hari lebih.
Kabar Ditangkapnya Prada DP latnas membuat keluarga sangat bersyukur karena sebentar lagi kebenaran akan terbongkar.
Selain ibunda korban, kakak korban yang bernama Rini juga sangat terpukul atas kejadian yang menimpa adiknya.
Sebagai seorang kakak wajar jika Rini mengaku sangat sedih juga mengalami trauma, dan tertangkapnya DP membuat mereka lega sekaligus semakin mengingat Vera.
"Saya benar-benar merasa sedih dan terpukul, kami semua lega tahu DP ditangkap tapi saat pertama kali mendengar kabar tersebut langsung sontak saja lega dan juga teringat Vera,"Ucap Rini.
Rini juga menuturkan sebelum DP tertangkap, Rini beberapa kali didatangi oleh Vera dimimpinya.
"Belakangan ini beberapa kali lihat Vera dimimpiku, mungkin selain meminta do'a Vera memberi isyarat ke kami tentang akan tertangkapnya DP,"
"Insya allah pihak keluarga akan menggelar doa dirumah karena memang menjelang 40 harian Almarhumah,"Tutup Rini.
Sebelumnya Kabar tertangkapnya Prada DP dibenarkan oleh pihak keluarga korban.
Keluarga Vera Oktaria mengetahui setelah Magrib, pihak keluarga dikabarkan oleh pihak Denpom.
Ibunda Vera, Suhartini menyebut, pihak Denpom juga menyebut Prada DP ditangkap di Serang Banten.
"Iya benar, (Prada DP ditangkap) pihak berwajib di Serang," ucap Tini.
Diakuinya, Prada DP sudah menuju Palembang setelah dijemput menggunakan pesawat
"Kabar terbaru DP telah di Palembang," ungkapnya.
Dalam informasi yang tersebar di kalangan media, Prada DP ditangkap di Serang Banten oleh Timsus Denintel Dam II/ SWJ.
Pimpinan Kapten Inf Rizal Rolip dengan 3 orang anggota Serma Muhlisin, Serka Indarwadi, Serka Kemas Darojat, dari Kodam Mayor Indo Jabatan Pabanda Pam
Atas info dari bibik Elsa alamat Betung Banyuasin bahwa keberadaan DP ada di kab Serang Banten, ljt Timsus mengejar ke Serang tempat persembunyian Dp,
DP berhasil di amankan, sekarang sdh di bawa lewat darat masi dalam perjalanan di feri akan sandar di pelabuhan Bakauheni lampung menuju ke palembang
Berikut narasi di atas yang tersebar di kalangan wartawan.
Prada DP yang diduga kuat menjadi pelaku pembunuh Vera Oktaria dan kemudian memutilasinya akhirnya tertangkap.
Informasi ini berhasil Tribunsumsel.com peroleh dari Firdaus, kakak ipar Vera Oktaria yang saat ini berada di kota Bengkulu.
"Kira-kira satu jam yang lalu, pihak polisi militer nelpon adik ipar saya Putra. Sudah dikonfirmasi sama polisi juga bilang kalau A1 dan lagi diperjalanan menuju Palembang.
Saya dapat kabar ini dari istri saya yang saat ini lagi di Palembang,"ujarnya saat dihubungi Tribunsumsel.com, Kamis (13/6/2019).
• BREAKING NEWS : Prada DP Ditangkap, Sepupu Vera Oktaria : Alhamdulilah Belum 40 Hari
Kata Firdaus, Prada DP berhasil ditangkap di wilayah Serang Banten.
"Informasinya ditangkap di Serang Banten. Tapi sekarang kami lagi nunggu dan kalau sudah sampai kami juga ingin melihatnya,"ujarnya.
Dikatakan Firdaus, tertangkapnya Prada DP memberikan kelegaan tersendiri di hati seluruh anggota keluarga Vera.
Terutama Suhartini, ibu kandung Vera yang selama ini terus menanti agar terduga pelaku pembunuh anaknya segera tertangkap.
"Keluarga nangis semua dengar kabar itu. Terutama ibu, tapi sekarang kita masih menunggu kelanjutannya. Kami harus bagaimana dan kemana,"ujarnya.
Sementara itu, keluarga kandung Vera masih enggan memberikan komentar terkait tertangkapnya Prada DP.
"Memang benar kami sudah dengar info itu. Tapi kami belum bisa kasih komentar apa-apa,"kata kakak kandung perempuan Vera.
Prada DP memutilasi Fera Oktaria (20) di Sungai Lilin Musi Banyuasin beberapa waktu lalu ditangkap di Serang Provinsi Banten.
Tribunsumsel.com mencoba mengkonfirmasi Kodam II Sriwijaya dan Polda Sumsel
Berbagai cerita mengiringi kepergian Vera Oktaria yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di di kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba, Jumat (10/5/2019) lalu.
Vera diduga menjadi korban pembunuhan oleh kekasihnya Prada DP yang saat ini masih buron.
Berdasarkan penuturan orang terdekat Vera, gadis cantik ini kerap menjadi korban kekerasan dari Prada DP.
Padahal Vera merupakan bungsu dari empat bersaudara.
Dimana dua kakak kandungnya adalah laki-laki.
"Kami sama sekali tidak tahu kalau pacarnya itu suka kasar sama Vera. Kalau kami tahu, tidak mungkin kami biarkan mereka pacaran,"ujar Hermawan Saputra (31) kakak kandung Vera pada Tribunsumsel.com, Sabtu (18/5/2019).
Hermawan mengatakan, Prada DP selalu bersikap sopan saat di depannya.
Dia juga mengaku tidak pernah mendengar keluhan Vera mengenai pacarnya.
"Kami semua bekerja, jadi sibuk masing-masing. Selain itu memang kami tidak pernah melihat hal yang aneh-aneh"
"Vera juga tidak cerita apa-apa. Kalau kami tahu, sebagai kakak tidak mungkin Vera tidak kami lindungi,"ujarnya.
Kini pencarian terhadap Prada DP masih dilakukan.
Sama seperti anggota keluarganya yang lain, Hermawan juga berharap agar kasus ini cepat terselesaikan.
"Kami ingin keadilan, nyawa harus dibayar nyawa,"ungkapnya