TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sejak berlangsungnya proses pemilu serentak 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel mencatat, 6 petugas penyelenggara pemilu di Sumsel meninggal dunia.
Menurut Ketua KPU Sumsel, Kelly Mariana, para petugas Pemilu yang meninggal dunia tersebut bertugas di daerah dan diduga karena kelelahan selama bertugas.
"Iya, kita turut berduka cita dan sangat disayangkan terjadinya penyelenggara Pemilu meninggal dunia," kata Kelly, Selasa (23/4/2019).
Enam nama tersebut yaitu, Tuti Hidayati warga Desa Suka Mulya Kabupaten OKI, Fachrul warga Desa Belambangan Kabupaten OKU,
• Update Data Situng KPU 29,57 Persen, Jokowi Maruf di Sumsel Menang di 2 Kabupaten/Kota Ini
Untung Imansyah warga Desa Sumberjaya Kabupaten Banyuasin, Yanto petugas PPS Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang Kabupate Muba,
Syaripuddin Desa Anyar OKU Timur, dan Midy Gusmi Ketua KPPS Desa Gunung Batu OKU Tmur.
Diterangkan Kelly, untuk mengantisipasi hal- hal yang tidak diingin atau bertambah kembali jumlah korban jiwa, KPU telah membahasnya dengan pihak terkait.
Sebagai antisipasi, termasuk menurunkan tim kesehatan di setiap PPK untuk mengecek kesiapan penyelenggara pemilu.
"Tadi pagi kami sudah koordinasi dengan pak Gubernur Sumsel langsung, untuk minta tim medis di PPK."
"Gubernur sudah mengimbau Bupati dan Walikota untuk mengirimkan tim medis dari dinas kesehatan untuk turun di semua PPK di kecamatan- kecamatan di 17 kabupaten/ kota di Sumsel," terang Kelly.
• BREAKING NEWS: Salah Input Data C1 di OKU, Suara Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi Sama-sama Berkurang
Selain itu, Kesbanpol Sumsel juga sudah berkoordinasi dengan Dinkes Sumsel, untuk menurunkan tim medis segera.
"Alhamdulillah, berdasrkan pantauan d beberapa kabupaten/ kota siang tadi sudah langsung turun tim- tim medis ke PPK," tandasnya.
Ketua PPK Sako, Ruslan mengatakan meski cukup melelahkan pemilu saat ini, diungkapkannya penyelenggara pemilu di Kecamatan Sako belum ada yang menjadi korban jiwa.
"Memang melelahkan pekerjaan dari sebelum pemilu dilaksanakan, dan kami berharap ada tim medis, meski saat ini belum ada," tandasnya.
• Prediksi Kursi DPRD Lubuklinggau, Golkar Klaim Dapat 6 Kursi dan Gerindra Klaim Minimal 5 Kursi
Pantauan dilapangan, terlihat para penyelenggara pemilu baik PPK maupun KPPS, Panwascam hingga saksi terlihat lelah mengikuti proses perekapan.
Meski begitu pihaknya harus tetap melakukannya.
"Ini sudah tugas kita untuk menyukseskan pemilu, tetap harus diselesaikan," tuturnya, seraya pihaknya mulai melakukan perekapan sejak 20 April lalu di PPK Sako dan masih rekap suara Pilpres.
Hal yang sama diungkapkan ketua PPK Sematang Borang Pasta Siagian, yang mengaku proses pemilu serentak 2019 ini menguras waktu yang panjang, dan tenaga yang prima.
"Cukup lelah juga, karena kami mulai bekerja saat pendistribusian logistik dari PPK ke TPS, dan sekarang masih perekapan untuk suara Pilpres," pungkasnya.