Doni Irpandi Bekas Gubernur Mahasiswa FISIP Unsri, Karyawan BNI Tewas Kecelakaan Tragis di Jambi

Editor: Prawira Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah kerabat, tetangga dan sanak saudara alm Doni nampak memadati lokasi TPU Kelurahan Timbangan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir.

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum Doni Irvandi Oktavian (31) karyawan Bank BNI Provinsi Jambi yang menjadi korban kecelakaan usai mobil Toyota Avanza yang ditumpanginya mengalami kecelakaan tragis pada Senin pagi (25/3) pukul 06.00 di Desa Langling Merangin Provinsi Jambi.

Jasad alumni FISIP Unsri ini tiba Selasa (26/3) pukul 08.00 di rumah duka kediaman orang tuanya di Jalan Sarjana Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten OI.

Saat tiba, peti jenazah korban disambut isak tangis para kerabat, kedua orangtua Dadia dan Kartini, keluarga yang sedari pagi menunggu kedatangan jasad korban.

Berdasarkan pantauan, di sepanjang jalan masuk menuju kediaman orang tua korban nampak berjejer karangan bunga ucapan belasungkawa, tetangga, para kerabat pegawai Bank BNI, keluarga nampak berduyun-duyun mendatangi rumah duka.

Selepas Dzuhur sekitar pukul 13.30 peti jenazah korban dibawa dan dishalatkan ke masjid yang berjarak tak begitu jauh dari kediaman orangtuanya dan langsung dibawa menggunakan ambulan menuju ke tempat peristirahatan terakhir TPU Kelurahan Timbangan Indralaya Kabupaten OI.

Terlihat pada saat prosesi pemakaman, adik bungsu korban tak kuasa menahan tangis hingga tak sadarkan diri ketika melihat peti jenazah saudaranya diturunkan ke liang lahat.

Menurut keterangan Mala (30), sepupu dan juga kerabat korban semasa hidup kakak sepupunya itu belum genap dua tahun bekerja di Bank BNI Provinsi Jambi.

Sebelumnya alm Doni sapaannya semasa hidup sempat ditugaskan di kantor BNI Cabang Unsri Indralaya lalu pindah ke Palembang dan terakhir ke Provinsi Jambi.

"Semenjak dipindah tugaskan ke Provinsi Jambi, beliau Doni jarang pulang ke Indralaya. Terakhir pulang sekitar dua minggu yang lalu," ujar Mala, Selasa (26/3) saat dibincangi.

Ia menambahkan, semasa di bangku kuliah, alm Doni aktif di bidang organisasi kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan jabatan sebagai Gubernur Mahasiswa BEM KM Unsri.

"Selain itu juga, alm Doni saat ini masih aktif di organisasi Kepramukaan," tutur kerabat Doni seraya menyebut semasa hidup juga korban orangnya supel, mudah bergaul dan ramah.

Korban Doni Irvandi Oktavian meninggalkan seorang isteri dan tiga orang anak yang masih kecil-kecil, putra pertama korban baru berusia empat tahun, terakhir berusia dua tahun.

Sebelumnya diberitakan

Doni Irpandi salah satu korban kecelakaan maut di Jalan Jambi sudah dimakamkan tadi siang usai salat Zuhur, Selasa (26/3/2019) di TPU Indralaya tidak jauh dari kediaman orangtuanya.

Doni juga merupakan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya.

Pemakamannya diwarna haru dan Isak tangis keluarga yang mengandung tar kepergian terkahir ya ke liang lahat.

Pemimpin Wilayah Bank BNI Palembang Dodi Widjajanto ikut melepas kepergian jenazah Doni bersama rombongan perwakilan Bank BNI lainnya.

Dodi menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas kepergian salah satu pegawai bank BNI yang dikenal luwes dan ramah itu.

Tak lupa juga menyampaikan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan ikhlas melepas kepergian almarhum.

Salah satu karyawan Bank BNI yang ikut melayat mengatakan Doni dikenal sebagai sosok yang ramah dan bersahaja.

Keramahannya bukan hanya pada teman yang sudah dikenal saja. Pada ornag baru yang belum pernah bertemu pun dia ramah dan akan menegur lebih dulu.

"Orangnya sangat ramah dan sopan. Jadi tidak canggung kalau ngobrol karena dia pasti yang mengawali pembicaraan meski baru bertemu," ujarnya.

Doni dikenal juga pernah bertugas di Palembang sebelum dipindahkan ke Jambi.

Sebelumnya, 

Doni Saputra (31) selamat dari kecelakaan Maut yang terjadi Senin (25/3/2019) pagi. Lima korban merupakan karyawan bank BNI dan Mandiri.

Dialah sopir khusus bank BNI yang berangkat hampir setiap hari dari Bangko ke Sarolangun untuk mengantarkan karyawan.

Kini ia dirawat di RSUD Kolonel Abunjani. Doni mengaku masih ingat betul bagaimana kronologi kejadian.

Seperti diketahui, mobil bertabrakan dengan truk lalu terbakar. Lima penumpang karyawan BNI dan Mandiri terjebak didalamnya.

Ditemui di ruang perawatan RSUD Kolonel Abunjani, Doni menyebut bahwa dalam kejadian tersebut dirinya sadar dan ingat betul detik demi detik kejadian.

Lokasi Kejadian dari Citra Google Map

Katanya, dari kejauhan dirinya sudah melihat di depan ada mobil truk.

Saat itu, mobil truk terlihat oleng.

Sesekali ke kanan dan sesekali ke kiri.

• Identitas 5 Karyawan BNI dan Mandiri Korban Tabrakan Maut, Terperangkap Saat Mobil Terbakar

Mobil truk masih terus melaju ke kanan sementara laju kendaraannya sudah dikurangi.

Setelah dekat, dirinya mengambil keputusan untuk mengambil arah kanan dengan menancapkan gas.

Tapi nahas, setelah dia mengambil keputusan itu, mobil truk juga ambil ke arah yang sama.

Dalam sekejap, kecelakaan tak terhindarkan.

"Pas tabrakan, penumpang pingsan, ada juga yang sadar tapi saya gak tahu siapa," kata Doni.

Ketika itu, dirinya tak sadarkan diri lagi.

Dirinya sadar ketika sudah ditolong oleh warga sekitar.

Kondisi dia saat itu juga terbakar, punggung dan kepala bagian belakang juga ikut terbakar.

Tangan kananpun juga ikut terbakar.

"Usai tabkaran saya tak ingat lagi. Allahlah yang menolong saya," katanya lagi.

Korban Teridentifikasi

Setelah dilakukan identifikasi, satu persatu korban Kecelakaan maut yang terjadi di Langling Merangin dikenali.

Tim medis mengenali korban dengan cara memanggil keluarga korban dan mencocokkan ciri-ciri korban dan juga barang bawaan dari korban.

Seperti Siti korban atas nama Siti dikenali dengan jam tangannya yang masih terlihat merk-nya.

Selain mengetahui ciri-ciri korban, petugas juga mengenali dengan keterangan Doni Saputra sang sopir yang berhasil selamat.

Setelah diidentifikasi, satu persatu korban dibawa ke kediamannya, ada yang dibawa ke Tebo, ke Pamenang, ke Sungai Ulak, ke Siau dan dibawa ke Palembang.

Aren keluarga Siti yang dari Tebo menyebut jika dirinya tak percaya jika Siti pergi begitu cepat.

"Tadi dapat kabar sekitar jam 8an. Awalnya kami dak berani ngasih tau Mak, takut beliau kenapa-kenapa. Tapi mau tidak mau, harus dikasih tau. Alhamdulillah Mak tegar," kata Aren.

Siti sendiri merupakan anak kelima dari delapan saudara. Dirinya tinggal di Merangin, namun sesekali korban pulang ke Tebo.

"Kalau balik ke Tebo lalamo daknyo. Bulan kemarin sayo yang kesini (Bangko,red) yang kesini," kata Ardi adik kandung Siti.

Identitas Korban Kecelakaan di Desa Langling

Kecelakaan maut antara minibus Avanza dengan truk terjadi di Desa Langling Desa Langling Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin.

Setelah dilakukan evakuasi dan identifikasi ternyata korban meninggal dari kecelakaan minibus Avanza berjumlah lima orang.

Kecelakaan Avanza Terbakar di Merangin

Kelima orang tersebut merupakan karyawan bank BNI dan Mandiri yang berlokasi di Singkut Sarolangun.

Empat diantaranya bank BNI dan satu Mandiri.

Inilah identitas Kelima orang korban

1. Abdul Rozi (43) Pimpinan alamat Perum BTN Griya Bangko Asri Sungai Ulak,

2. Doni Irpandi (35) karyawan, alamat di Bangko Tinggi

3. Latifah Ayu (27) Alamat di BTN LP,

4. Siti Fatimah (25)

5. Imron

Kasat Lantas Polres Merangin IPTU Adli membenarkan hal itu.

Kata Adli, kejadian tersebut sekitar pukul 06:00 WIB, saat itu mobil Avanza dari arah Bangko Menuju Sarolangun.

Nahas, setelah ke kanan, rupanya melintas truk dari arah Sarolangun dan langsung terjadi tabrakan.

"Kemungkinan mesin Avanza pecah, makanya timbul api dan langsung terbakar," kata Adli.

Adli menyebut, dalam kejadian itu ada enam orang yang berada didalam Avanza, satu sopir dan lima penumpang. Namun sang sopir selamat, namun kondisinya kritis.

"Untuk sopir truk melarikan diri. Sampai saat ini belum diketahui keberadaannya," imbuhnya.

Berita Terkini