Baca tanpa iklan
Untuk kelompok pertama adalah yang pada laga melawan Thailand bermain di atas 60 menit.
Sementara yang menit bermainnya kurang dari itu dan pemain cadangan di laga kemarin, menjalani latihan terpisah.
Dalam latihan itu, sebagaimana dikutip dari situs resmi PSSI, juga terpantau ada latihan khusus untuk para pemain bertahan dan gelandang.
Sementara, pemain belakang Timnas U-23, Firza Andika mengaku laga melawan Vietnam ibarat final bagi Indonesia.
Hal ini karena laga tersebut sangat menentukan bagaimana peluang Garuda Muda lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2020.
"Vietnam tim yang bagus, apalagi mereka bermain di kandang sendiri. Namun kami tetap optimistis meraih kemenangan."
"Yang jelas pelatih sudah memberi tahu bagaimana meredam agresivitas permainan Vietnam."
"Kami juga mohon doa dan dukuangan dari warga Indonesia agar kami meraih kemenangan lawan Vietnam," pemain yang saat ini memperkuat klub AFC Tubize asal Belgia tersebut.
Sementara itu, pemain belakang Tim Nasional Indonesia U-23, Asnawi Mangkualam Bahar bertekad bangkit pada laga malam ini.
Asnawi menuturkan, sebenarnya tidak ada masalah dengan permainan yang diterapkan Thailand U-23.
Hanya saja, dia merasa timnya kurang siap pada menit-menit awal sehingga kemasukkan pada menit ke-21, lewat gol Shinnaphat Leeaoh.
Setelah itu, ia dan rekan-rekannya berupaya bangkit demi mengejar ketertinggalan, tapi Thailand bermain lebih baik.
"Hari ini kami kurang beruntung dan kami di bawah performa. Semua pemain saya kira permainan kami tak seperti biasanya," kata Asnawi setelah pertandingan melawan Thailand.
Pemain asal klub PSM Makassar itu menegaskan timnya harus memetik pelajaran dari kekalahan ini dan bersiap mencuri poin dalam pertandingan kontra Vietnam.
"Lawan Vietnam harus lebih fokus lagi agar dapat poin, harus lebih konsentrasi lagi."