Gubernur Sumsel Herman Deru : Orang Jawa di Sini Happy Jarang Ada Mau Pulang Lagi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sumsel H.Herman Deru menjadi pembicara dalam acara Sarasehan dan Dialog Kebangsaan Merajut Kebhinnekaan Mewujudkan Kebersamaan dan Kesejahteraan di Hotel Swarna Dwipa, Rabu (20/3/2019) sore. Turut hadir Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Moh Mahfud MD.

Perbedaan yang ada di Indonesia ini lanjut Gubernur DIY itu juga sangat diakui oleh founding father melalui Bhinneka Tungga Ika.

Atas dasar itula Bhinneka Tunggal Ika jangan hanya dijadikan sebagai simbol negara semata melainkan sebagai strategi integrasi bangsa.

"Indonesia dengan Kebhinnekaan itu dasarnya adalah persatuan bukan kesatuan jadi tidak ada minoritas dan mayoritas," imbuhnya.

Pendam II Sriwijaya Test Urine Mendadak, Ada 45 Prajurit TNI dan PNS Ditest Narkoba

Hasil Timnas U-23 Indonesia vs Thailand: Bermain Terus Menyerang, Indonesia Malah Harus Kalah Telak

Di tempat yang sama, pembicara utama lainnya mantan Ketua MK Prof Moh. Mahfud MD membeberkan bahwa dengan Kebhinnekaan Tunggal Ika di awal negara Indonesia terbentuk tentu menimbulkan banyak pertanyaan bagaimana mengatur dan mengelola negara ini dengan sebaik-baik

"Dengan suku yang banyak lalu timbul pertanyaan bagaimana mengaturnya? Sempat ada perdebatan apakah Indonesia mau dijadikan Kerajaan atau Republik. Akhirnya disepakatilah dibentuk negara demokrasi," ujarnya.

Adapun negara demokrasi itu merupakan negara yang dikelola dengan Pemilu.

"Makanya mari kita jaga bangsa dan negara Indonesia dengan Pemilu yang benar dan jujur," jelasnya

Mahfud menjelaskan bahwa Pemilu bertujuan memilih pemimpin di legislatif dan eksekutif.

Yakni mereka yang membuat peraturan dan yang melaksananya. Untuk itu ia mengajak masyarakat mengikuti Pemilu agar lahir pemerintah dan pemimpin yang kuat.

"Bukan untuk perpecahan. Karena memilih atau tidak memilih pemimpin itu harus lahir. silahkan saja berbeda tidak masalah untuk mencari yang bagus tapi jangan bertengkar. Karena ini untuk tujuan jangka panjang," paparnya.

Di akhir kesempatan Gubernur Sumsel Herman Deru memberikan cindermata kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X secara simbolis, begitupun sebaliknya.

Dalam kegiatan yang digelar atas kerjasama Pemprov Sumsel, Pujasuma, dan Gerakan Suluh Kebangsaan itu tampak hadir juga Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan , Ketua Pujasuma Joko Susilo dan masyarakat Pujasuma lainnya. (rel)

Berita Terkini