Menurtu Bayu, di Amerika gaji sudah sangat transparan. Bahkan siapa pun bisa mengecek standar gaji via online setiap saat. Dengan begitu, perusahaan atau isntansi tidak bisa sembarangan memberi gaji kepada karyawan di bawah standar.
Standar gaji dimaksud, kata Bayu bisa dilihat di website https://www.bls.gov/oes/current/oes_nat.htm. Ini adalah website Labor di Amerika yang komitmen mencari dan mempublikasikan gaji karyawan tiga tahun terakhir.
Menurut Bayu, di Amerika, perusahaan harus memberikan data atau informasi gajinya ke pemerintah untuk dikelola sedemikian rupa sehingga pemerintah bisa secara objektif memperoleh pemasukan seperti pajak dan lain-lain.
Tak cuma satu, di Amerika juga banyak website serupa yang memuat data standar gaji rata-rata di sana, seperti www.glassdoor.com/Salaries/index.htm, www.salary.com dan masih banyak lagi.
Melalui video itu, Bayu pun mempraktikan cara membuka website yang ia sebutkan. Dari sana diketahui bahwa gaji tertinggi di Amerika masih dibidang medis.
"Di sini (sambil menunjuk tabel) kelihatan bahwa gaji dokter anestesi adalah 275 dollar dalam satu tahun. Kalau dikali 14.500 sama dengan Rp 3,9 miliar dalam satu tahun. Nah, gaji terendah ada di angka sekitar 304 juta per tahun. Biasanya ini kerja di bagian-bagian tertentu di resto," katanya.
Meski begitu, kata Bayu, gaji yang kelihatannya besar jika dirupiahkan itu terbilang wajar karena di Amerika biaya hidup alias pengeluaran juga tidak kecil. Namun bagi tenaga kerja asal Indonesia mau berhemat atau menabung, tentu sudah lebih dari cukup.
"Tapi menurut saya, nilai terpenting dari sebuah pekerjaan itu bukan hanya berapa besaran gaji. Tapi berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk pekerjaan dan berapa waktu untuk keluarga. Kebahagiaan tidak bisa dihitung dari berapa gaji yang kamu dapat. Tapi dengan gaji yang besar kamu bisa bahagia," kata Bayu diiringi tawa khasnya.